Jembatan Gantung Dusun Cipluk yang Putus Direncanakan Dibangun Baru

Kondisi jembatan gantung yang putus setelah diterjang banjir.

SIGIJATENG.ID, Kendal – Paska putusnya jembatan Cipluk Kali Blukar penghubung antara Desa Sojomerto Kecamatan Gemuh dengan Desa Sidodadi Kecamatan Patean, akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu, kini Pemerintah Kabupaten Kendal berencana membangun jembatan tersebut.

Pembangunan jembatan jembatan baru untuk mengganti jembatan gantung yang putus paska diterjang derasnya aliran Kali Blukar. Pembangunan menggunakan dana bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, Sugiyono mengatakan, jika dibangun jembatan permanen, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,5 miliar dengan masa pekerjaan antara dua bulan hingga tiga bulan.

“Panjang jembatan mencapai 60 meter dengan lebar sekitar 2,5 meter. Dengan bentang 60 meter, setidaknya perlu dibangun empat tiang penyangga jembatan. Jembatan itu satu-satunya penghubung antara Desa Sojomerto (Gemuh) dengan Desa Sidodadi (Patean),” katanya.

Sebelumnya, Pemkab Kendal melakukan konsultasi ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jateng terkait rencana pembangunan jembatan di atas Kali Blukar yang putus akhir pekan lalu. Konsultasi diambil usai dinas terkait melakukan rapat bersama terkait pembangunan jembatan tersebut. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Moh Toha menyampaikan pihaknya telah mengintrusikan dinas terkait untuk konsultasi dengan BPK Jateng. Jika dizinkan BPK menggunakan dana bencana, bisa langsung ditindaklanjuti.

Sebab, batas waktu maksimal 14 hari setelah musibah bencana alam, sudah harus dilakukan perbaikan. Jembatan akan dibuat permanen agar bisa dilalui kendaraan roda empat, meski tidak untuk simpangan.

“Namun jika hal itu, diizinkan oleh BPK maka bisa segera dilakukan. Sebab menggunakan dana bencana sehingga mempercepat pelaksanaan pembangunan jembatan baru yang selama ini vital digunakan masyarakat,” tandasnya.

Diketahui, jika tidak ada jembatan warga dua desa terpaksa harus memutar sangat jauh melalui jalur pantura Weleri-Sukorejo yang jaraknya mencapai 30 kilometer. Alternatif lain melalui Dusun Klantung Desa Sojomerto hingga ke Desa Tambahrejo Kecamatan Pageruyung yang jaraknya mencapai 20 kilometer untuk bisa sampai di Desa Sidodadi, Kecamatan Patean. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini