Hadiri Pengajian Ibu-ibu Jaga Gawang, Inilah Pesan Penting Hendrar Prihadi

Wali Kota Hendrar Prihadi didampingi Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu dan sejumlah kiai menghadiri Pengajian Jamaah Gabungan Garwo dan Wanita Ahlussunnah Waljamaah (Jaga Gawang) di Balai Kota Semarang, MInggu (20/1/2019). (foto sigijateng.id )

SIGIJATENG.ID , Semarang – Ribuan Ibu-ibu jamaah Gabungan Garwo dan Wanita Ahlussunnah Waljamaah (Jaga Gawang) menghadiri pengajian yang digelar di Gedung Moh Ihsan, Balai Kota Semarang, Minggu (20/1/2019).

Hadir bersama pula Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Hadir pula dan duduk di panggung istri Wali Kota Tia Hendrar Prihadi, Ketua PCNU KH Anasom, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Mangkang Kulon KH Ahmad Hadlor Ikhsan dan KH Said AlMasyhad Kalialang Gunungpati. Sedang tausiah disampaikan Dosen Fisip Undip Drs KH Moh Adnan MA.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi  mengajak ibu-ibu jamaah Muslimat NU, Fatayat dan aktivis perempuan lainnya untuk berperan lebih aktif lagi dalam pembangunan terutama di Kota Semarang.

”Wanita adalah tiang negara, pada saat wanitanya baik maka negara akan menjadi baik, saat wanitanya tidak baik maka negara akan hancur,” kata Mas Hendy dalam sambutannya.

Menurut Hendi, begitu sapaan akrabnya, posisi wanita sekarang di Indonesia tidak hanya menjadi kanca wingking tetapi punya peran besar dalam kontribusi pembangunan di Indonesia. ”Dulu, memang iya konotasi kanca wingking seolah-olah perempuan jurusanya hanya dapur, sumur dan kasur. Saat ini wanita ada yang jadi Kepala Desa, Bupati, Wali Kota, Gubernur, Menteri bahkan Presiden,” kata mantan Ketua KNPI Jateng ini.

Sementara, Ketua Jaga Gawang Kota Semarang, Nyai Umi Faizah Said Kalialang, menjelaskan, kegiatan ini merupakan putaran ke-16. Kegiatan ibu-ibu nyai menurutnya bergilir secara periodik. Dia menyampaikan terima kasih karena ibu-ibu disela-sela kesibukan di rumah masih istikamah mengikuti pengajian.

Mereka kemudian secara berjamaah membaca Shalawat Burdah yang dipimpin Nyai Afifah Adnan, Nyai Aminah Hadlor Ikhsan, Nyai Khoiriyah Syakroni, Nyai Muhibbin AlHafidzah, Bu Nyai Hj Istighfaroh Ismail, Nyai Hj Rifáti Kharis Shodaqoh dan lain-lain. Mereka juga membaca dzibaiyah, dzikir dan tahlil.

Sementara itu mantan Ketua PWNU Jateng Drs H Moh Adnan MA mengajak umat Islam di Indonesia untuk lebih banyak bersyukur atas nikmat-nikmat yang diturunkan di bumi Allah bernama Indonesia. Dalam ibadah puasa saja, dia mencontohkan di negara yang mengalami empat musim orang Islam bisa tidak makan minum sampai 20 jam hingga 23 jam. ”Mengapa? Karena matahari terbit hanya sebentar di musim dingin. Sedang di Indonesia rata-rata puasa maksimal 12 jam saja. Itu baru puasa,” katanya. (Rafif/Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini