Gus Muwafiq; Panitia Isra’ dan Mi’raj Pertama Kali di Dunia Ini adalah Abu Jahal

KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dari Jogjakarta saat memberikan tausiyah di MAJT Jalan Gajah Raya Semarang, Jumat (12/4/2019).

SIGIJATENG.ID, Semarang –  Ketua DPP Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof Dr KH Noor Achmad MA meminta kepada masyarakat untuk melaksanakan tiga hal pada saat Pemilu 17 April mendatang.

“Saya pesan tiga hal jelang pelaksanaan Pemilu serentak yang akan dilaksanakan Rabu, 17 April besuk,” kata Noor Achmad saat memberikan sambutan dalam acara Pengajian Akbar Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW di MAJT Jalan Gajah Raya Semarang, Jumat (12/4/2019) siang.

Pengajian yang digelar setelah salat Jumat sampai menjelang salat Asar itu dihadiri sekitar seribuan orang. Sebagai pembicara adalah KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dari Jogjakarta. Hadir Gubernur Jateng diwakili Plh Kepala Biro Kesra Gunawan Sudarsono, Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang Muh Habib, perwakilan dari kodam dan Polda dan Ketanu PWNU Jateng Muzamil.

Tiga hal itu, terang Noor Ahmad, pertama, semua pemilik suara diharap untuk mendatangi TPS terdekat menggunakan hak pilih dan tidak golput. Pilih dan coblos calon-calon yang terbaik yang sesuai dengan pilihan masing-masing. Datanglah ke TPS dengan hati gembira tanpa ada paksaan dari manapun.

“Saya juga sudah menulis, untuk pemilik hak suara tidak golput karena golput itu haram. Tulisan itu sempat menjadi pembicaraan dan memunculkan pro dan kontra. Ada yang setuju dan tidak. Namun tidak masalah, saya memiliki dasar dan alasan yang kuat mengapa saya membuat tulisan seperti itu,” terang anggota DPR RI ini.

Untuk pesan kedua, tambah Noor Achmad, yakni tetap menjaga persaudaraan dan menjaga persatuan, utamanya dengan kepada mereka yang beda pilihan. Jangan sampai karena beda pilihan malah tidak rukun. “Pesan saya ketiga, yakni siapapun nanti yang memang, missal capres, ternyata yang menang tidak sesuai dengan pilihan kita, kita harus legowo tetap mau menerimanya dengan lapan dada. Kita tetap sabar dan jangan melakukan hal-hal negatif,” bebernya.

Disisi lain, Noor Achmad juga meminta umat Islam untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi berita-berita yang ada, karena saat ini banyak berita-berita hoaks yang bisa menjerumuskan. “Hati-hati dengan berita yang ada. Jangan buru-buru mengambil keputusan atau bersikap, kalau perlu melakukan cros cek. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari hanya karena berita hoaks,” katanya.

Tak kalah penting, kata dia, yakni kita semua untuk waspda kalau ada orang yang akan mengadu domba, seakan-akan aparat lemah dan menganggap akan terjadi kekisruhan dengan pengerahan massa. “Kita harus waspada ini. Itu itu adalah bagian dari usaha-usaha yang akan memecah belah umat dan bangsa,” ucapnya.

Sementara, KH Ahmad Mufawiq dalam tausiyahnya mengatakan, bahwa Isro’ dan Mi’roj adalah sesuatu kejadian yang sulit dipercaya dengan akal manusia. Karenanya, ketika pertama kali disampaikan kepada sahabatnya, banyak sahabatnya yang tidak percaya, termasuk Umar bin Khotob. Karena dianggap musykil (tidak masuk akal) banyak orang yang mengatakan Nabi Muhammad sudah gila. Saat kondisi banyak sahabat yang sudah tidak percaya itu, kemudian dimanfaatkan oleh Abu Jahal (paman nabi) dengan tujuan mempermalukan dan menjatuhkan Nabi Muhammad di mata masyarakat Mekah.

“Abu Jahal sengaja mengumpulkan semua orang yang ada. Abu Jahal juga mempersiapkan menu makanan dan minuman yang istimewa untuk tamu undangan itu. Ketika mereka sudah kumpul semua, lalu Abu Jahal meminta Nabi Muhammad untuk menyampaikan apa yang sudah dilakukan, yakni Isro’ Mi’roj. Rosulpun dengan senang menikuti permintaan pamannya itu,” kata dia.

Karena memang Abu Jahal dan pengikutnya ingin mempermalukan Rosul, maka mereka pun bertanya tentang hal-hal sepele dan aneh-aneh. Saperti ada berapa belokan di sepanjang jalan antara Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsha, serta ada berapa pintu dan ada apa saja yang ada di dalam Masjidil Aqsha. Nabi sempat bingung karena tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

“Pada saat demikian, Allah mengutus malaikat Jibril untuk membantu Nabi Muhammad menjawab pertanyaan pertanyaan itu. Nabi jibril menunjukkan semua jawaban-jawaban dari pertanyaan itu. Kalau sekarang ya seperti siaran langsung. Kita berada di Semarang namun bisa menyaksikan kejadian yang terjadi di Jakarta saat ini. Karena semua jawabannya benar, akhirnya banyak diantara mereka dan para sahabat kembali masuk Islam. Jadi kalau ada panitia Isro’ Mi’roj, justru yang pertama kali jadi panitia Isro’ dan Mi’roj ya Abu Jahal,” kata Ahmad Muwafiq disambut ger para hadirin.

Gus Muwafiq menambahkan, tujuan dari adanya Isro’ Mi’roj ternyata tidak hanya Allah memerintahkan sholat wajib lima waktu saja, Jika dikaji mendalam, peristiwa itu juga sekaligus untuk memantapkan Rasul Muhammad yang oleh Allah ditetapkan sebagai nabi terakhir sekaligus penutup para rasul.

“Dalam Mi’rojnya, Nabi Muhammad  dipertemukan dengan para nabi-nabi sebelumnya. Nabi berkomunikasi  dengan mereka agar nabi kenal langsung dengan mereka. Allah maha kuasa. Sesuatu yang tidak mungkin sangat mudah bagi Allah,” katanya. (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini