Forkom-IJK Jawa Tengah Galakkan Gerakan Menabung Melalui Financial Expo 2019

Suasana jateng financial Expo 2019 di taman Indonesia Kaya (mushonifin/sigijateng.id)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Demi meningkatkan pendidikan literasi keuangan dan kesadaran untuk menabung, Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom-IJK) menyelenggarakan Jateng Financial Expo 2019 (JFEx2019) di Taman Indonesia Kaya Semarang pada Minggu (8/12/2019).

Salah satu latar belakang kegiatan JFEx 2019 adalah Gerakan Indonesia Menabung (GIM) yang merupakan bentuk tindak lanjut atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (Perpres SNKI) dan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung serta pertemuan antara Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Gubernur JawaTengah , serta perwakilan Industri Jasa Keuangan pada tanggal 13 September 2019.

Pada pertemuan tanggal 13 September 2019 tersebut telah dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Pencanangan Hari Indonesia Menabung Provinsi Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah kemudian ditunjuk sebagai pilot project Gerakan Indonesia Menabung (GIM).

Ketua Panitia JFEx 2019, I Nyoman Dharma Putra mengatakan bahwa yang tergabung dalam Forkom-IJK adalah Perbankan, Asuransi, Pegadaian dan perusahaan yang menjual reksadana.

“Kebetulan yang menyeponsori acara ini antara lain dari BNI, Bank Mandiri, Pegadaian, dan BRI. didukung oleh OJK dan Bank Indonesia,” kata Head of Consumer and Retail BNI Jawa Tengah ini.

Acara ini dilaksanakan sebagai Awarding kepada sekolah-sekolah menengah pertama (SMP/MTS) untuk menyampaikan pesan gerakan Indonesia Menabung.

“Jawa tengah sendiri diplot sebagai pilot project di Indonesia. Gerakan Indonesia Menabung sudah berjalan sejak dua bulan yang lalu dengan tag line “One student One acount” atau satu siiswa satu rekening,” jelasnya.

Di setiap Kabupaten atau kota di Jawa Tengah sudah terbentuk koordinator, khususnya di Bank Jateng dan Bank Mandiri.

“Nasabah yang sudah tercatat dalam Gerakan ini ada sekitar 190 ribu nasabah anak SMP dengan program Simpanan Pelajar (SIMPEL),” bebernya.

Aman Santosa, Ketua Forkom-IJK Jateng mengatakan angka partisipasi siswa SMP/MTS seJawa Tengah sebanyak tercatat sebanyak 174.938 rekening atau sebesar 10,88% dari total pelajar di Jawa Tengah Berdasarkan data pembukaan rekening pelajar SMP/MTs hingga bulan November 2019.

“Mudah-mudahan angka ini terus bertambah, kami harap para guru, pendidik, ataupun orang tua siswa ikut menggampangkan gerakan ini agar masa depan keuangan Indonesia semakin cerah,” katanya.

Plt Sekda Jateng, Heru Setiadhie mengatakan, Secara bersama-sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan seluruh perbankan di Jawa Tengah memberikan dukungan pada GIM di Jawa Tengah dan telah menandatangani nota kesepahaman antara Bank Koordinator, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota pada tanggal 13 November 2019.

“Inklusi keuangan adalah upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya akses keuangan yang Inklusif ini kami harapkan mempermudah permodalan untuk UMKM,” jelasnya.

Di akhir, Aman Santosa mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan Kantor (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Industri Jasa Keuangan berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan edukasi keuangan dan mendorong percepatan program pembukaan rekening untuk siswa/siswi di Provinsi Jawa Tengah.

“Dalam menghadapi krisis global seperti sekarang ini, stabilitas Industri Jasa Keuangan menjadi kunci penting untuk terus meningkatkan stabilitas ekonomi negara,” pungkasnya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini