SIGIJATENG.ID, Semarang – Festival Sejuta Buku Jateng (FSBJ) kembali digelar. Pameran yang digelar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jateng bekerja dama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang itu diikuti 300 penerbit nasional.
Pameran buku diselenggarakan pada tanggal 3-9 April 2019. Mulai pukul 09.00-21.00 WIB, bertempat di Gedung Wanita Jalan Sriwijaya, Semarang.
Berbagai macam buku, seperti novel dalam dan luar negeri, buku pelajaran, buku sejarah, buku referensi, komik, buku anak, boigrafi, buku filosofi dihadirkan dalam Festival.
Untuk harga, buku yang terpajang di festival buku kali ini tergolong bervariasi dan terjangkau. Seperti buku dongeng anak misalnya. Buku dijual mulai dari harga 10 ribu rupiah. Untuk buku bergenre novel humor pun tergolong murah. Anda bisa membelinya harga juga mulai dari 10 ribu rupiah saja.
Terpantau, banyak masyarakat mendatangi festival buku tersebut. Banyak diantaranya, pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran. Aneka stan jajanan juga melengkapi gelaran acara.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Sejuta Buku, Amribadi mengatakan, pameran buku kali ini mengusung tema “Pandora Ilmu”. Tema tersebut memiliki arti bahwa Pandora Ilmu iti misteri yang tidak terbatas.
“Semakin digali misterinya, maka akan semakin banyak misteri lang belum terungkap. Semakin banyak hal baru yang kita dapatkan, semakin kita merasa banyak yang kita belum tau. Membaca pum demikian. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak pula pengetahuan kita dapatkan,” ujarnya di Pameran, Kamis (4/4/2019).
Amri menambahkan, setiap pengunjung yang berbelanja akan berkesempatan mendapatkan doorprize dan undian menarik setiap harinya.
“Harapannya, dengan acara ini, kita bisa mengedukasi masyarakat dan masyarakat lebih mau untuk membaca,” imbuhnya.
Untuk menambah kemeriahan acara, juga akan diadakan lomba menyanyi tingkat SD dan tingkat SMP, lomba tari kreasi Jawa, lomba story telling, lomba ibu mendongeng, lomba mewarnai, dan Paradr pesona Nusantata.
Sementara itu, Fatimah (21), salah satu pengunjung mengapresiasi kegiatan festival buku tersebut. Dirinya berharap, acara seperti ini bisa terus rutin digelar. Terlebih bagi dirinya, dengan acara festival buku tersebut, bisa mendapatkan buku dengan harga yang terjangkau.
“Bagus mas acaranya, harapannya bisa rutin digelar. Kita bisa dapat buku yang harganya gak mahal-mahal. Apalagi saya belum bekerja, jadi tetep bisa beli buku,” ucapnya.
Dirinya mengaku, buku bertema agama menjadi incaran dirinya. “Sebelumnya novel sih mas. Humor juga. Tapi ini lagi untuk memperdalam ilmu agama,” tukasnya. (dian).
