Waduh! Warga di Pekalongan Alami Penyakit Infeksi Kulit Secara Massal, Diduga Terkontaminasi Air PDAM

Ilustrasi. Foto : pixabay.com

Pekalongan (sigijateng.id) – Ratusan warga RW 08 Kampung Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan, mengalami infeksi penyakit kulit secara massal yang diduga disebabkan terkontaminasi air PDAM setempat.

Hampir seluruh warga menderita gatal-gatal di seluruh tubuh. Dugaan warga itu muncul karena satu-satunya sumber air warga adalah air PDAM. “Jumlah kepala keluarga di sini saja ada lebih dari 200 orang,” kata Nur Cahyani, Ketua RW 08 Kampung Baru, Minggu (21/4).

Nur bercerita pernah melakukan aksi protes ke PDAM. Saat itu jumlah penderita infeksi belum terlalu banyak, namun setelah aksi protes, kondisi justru semakin memburuk. Warga berharap setelah aksi protes, air akan kembali normal, namun kenyataan menunjukkan sebaliknya.

Dia menjelaskan kekesalan warga meningkat selama bulan puasa dan lebaran. Saat itu, air PDAM berubah warna menjadi kuning keruh dan saat diendapkan, muncul banyak gumpalan dan lapisan tipis yang berminyak di permukaan.

“Jengkelnya itu, setiap ada petugas kontrol, air yang keluar dari keran terlihat bersih seperti biasa. Namun saat petugas pergi, air berubah menjadi kuning keruh,” jelasnya.

Nur menyebut, jika infeksi kulit massal hanya dialami oleh pelanggan PDAM. Anehnya warga yang masih menggunakan air sumur tidak mengalami masalah kesehatan tersebut.

Nur telah melaporkan masalah ini kepada Lurah setempat, namun respons yang diberikan dianggap tidak memadai. Selain itu, Nur juga sudah mendatangi kantor PDAM, tetapi tidak diberikan solusi yang tepat.

Pasca aksi demo, kualitas air sempat membaik, namun hanya sebentar sebelum kembali memburuk.

“Kami ini pelanggan dan sudah membayar mahal, tetapi diberikan pelayanan yang buruk. Selain tidak bisa digunakan untuk memasak atau minum, bahkan untuk mandi saja menimbulkan gatal-gatal. Apakah kondisi ini akan terus berlanjut?” keluhnya.

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah ini, namun hasilnya sangat mengecewakan. Warga RW 08 dan Kampung Kebonan telah sepakat untuk mengadukan masalah ini ke LBH Adhyaksa, yang bersedia memberikan bantuan.

Sementara itu, Direktur LBH Adhyaksa, Didik Pramono saat dihubungi membenarkan telah menerima aduan dari warga Panjang Wetan terkait masalah PDAM.

“Insya Allah secepatnya akan kami respon termasuk menghubungi pihak terkait. Harapannya dengan aspirasi warga ini, pihak pemerintah bisa bijak dan mau bertanggung jawab,” katanya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini