Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 di Jateng Disebut Sudah Terlewati, Ini Penjelasan Kapolda Irjen Ahmad Luthfie

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, saat melakukan tinjauan di GT Kalikangkung, Semarang. Foto: Istimewa

Semarang (sigijateng.id) – Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi menyebut puncak arus mudik di Jateng khususnya di jalur tol sudah terlewati. Menurutnya, kecil kemungkinan akan ada gelombang kedua puncak arus lalu lintas.

“Puncaknya limpahan arus dari Jakarta ke Jawa Tengah sudah kita lalui artinya jam 5 sore kemarin sudah masuk wilayah Tateng 68 ribu kendaraan artinya kalau sudah 68 ribu kemudian per jamnya masuk Kalikangkung itu sudah di atas 4.000 itu sudah titik yang paling tinggi,” katanya di GT Kalikangkung, Semarang, Minggu (7/4/2024).

Hari ini, sampai pukul 20.00 WIB jumlah kendaraan masuk GT Kalikangkung juga sudah mulai menurun di banding kemarin. Hari ini ada sekitar 3.000 kendaraan per jam dengan jumlah tertinggi di jam 17.00-18.00 WIB dengan 3.310 kendaraan.

“Sekarang dari sore tadi sudah mulai penurunan jadi 3.000 per jammya,” tambahnya.

Luthfi juga menilai kecil kemungkinan adanya gelombang kedua puncak arus mudik. Sebab, belum terlihat adanya peningkatan arus di Jakarta.

“Kayaknya udah nggak ada, karena kita selalu connect dengan Cipali, kita connect dengan Cikatama, kita selalu connect dengan Jawa Barat maupun Jakarta jadi kalau di sana kebangkitan arus di sana tidak terlalu di sini juga nggak ada masalah,” ujarnya.

Selain itu, Luthfi menyampaikan, hingga H-3 Lebaran ini ada 93 kecelakaan yang terjadi di wilayah Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut 2 orang meninggal dunia.

“Kejadian laka Hingga H-3 di Jawa Tengah 93 kejadian namun semuanya luka ringan, dua kejadian yang meninggal,” ucapnya.

Dua orang yang meninggal itu merupakan pemudik. Satu mengalami kecelakaan dengan truk di Rembang dan satu mengalami tabrak lari di Semarang.

“Pemudik, yang satu mudik lokal jadi yang di Rembang itu truk dengan kendaraan sudah kita tangani, luka berat lalu meninggal. Kalau yang Polres Semarang ini tabrak lari ini anak-anak yang perlu kita kasih pengertian dan masih proses penyidikan,” jelasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini