Kemenag Jateng Bentuk Satgas Khusus, Mengingat 40 Persen Calon Jemaah Haji Yang Akan Berangkat Lansia, Ini Tugasnya

Calon Jemaah Haji Indonesia usia lansia mendapatkan pendampingan khusus dari PPIH tahun 2023 lalu. Foto: Dok.sigijateng.id

Semarang (sigijateng.id) – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah) mulai mempersiapkan pemberangkatan Calon Jemaah Haji 2024 yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Tahapan persiapan di tingkat Kanwil Kemenag Kabupaten dan Kota sedang masuk untuk pembagian kloter. Serta, saat ini bagi para calon jemaah haji (calhaj) yang belum lunas untuk pembayaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) terus diminta lakukan pelunasan.

Disamping itu, mengingat 40% jemaah calon haji yang akan berangkat adalah lanjut usia (lansia), Kemenag Provinsi Jawa Tengah juga akan melakukan persiapan menyeluruh. Termasuk disiapkannya petugas pendamping haji khusus selama pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.

“Kita bentuk Satgas Khusus dari embarkasi Donohudan untuk mendampingi para lansia yang tugasnya berikan pelayanan bagi jemaah, serta mengawasi kesehatan satu-persatu jemaah dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji,” kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, Selasa (23/04).

Akan ada juga pemeriksaan kesehatan di tingkat Kanwil Kemenag Kabupaten dan Kota untuk memastikan para calon jemaah haji sehat serta siap sebelum waktu berangkat ke embarkasi.

Musta’in menegaskan, bagi para calon jemaah haji asal setiap kloter, mesti menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat wajib dalam administrasi di tingkat penyelenggara haji Kanwil Kemenag daerah masing-masing.

Tahap pemeriksaan kesehatan kemungkinan bersamaan manasik terakhir atau sewaktu para calon jemaah mengurus berkas-berkas akhir.

Dengan begitu, kondisi kesehatan calhaj terpantau, sebagai persiapan akhir siap diberangkatkan ibadah ke Tanah Suci.

“Jadi, untuk pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji kita benar-benar sangat hati-hati agar tidak ada jemaah jatuh sakit atau kasus kematian calon haji tinggi. Apalagi sekarang cuaca di Tanah Suci esktrim. Perlu persiapan sebaik-baiknya dalam hal kesehatan jemaah,” jelasnya.

“Kita tentu tidak ingin jemaah haji asal Jateng banyak yang drop sakit ketika melaksanakan padatnya rangkaian ibadah,” imbuh Musta’in. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini