Gerakan Boedi Oetomo Lahirnya Hari Kebangkitan Nasional, Generasi Muda Jangan Kehilangan Indentitas Ke-Indonesia-annya

Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 dan Hari Kearsipan Nasional Ke-53 tingkat Kabupaten Kendal yang digelar di Alun-alun Kendal, Sabtu (18/5). Foto: Istimewa

Kendal (sigijateng.id) – Sejarah gerakan perjuangan yang diinisiasi Boedi Oetomo memberikan inspirasi penting bagi para kaum muda yang kemudian menjadi embrio bangsa. Sejarah perjuangan itu lebih dikenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 dan Hari Kearsipan Nasional Ke-53 tingkat Kabupaten Kendal yang digelar di Alun-alun Kendal, Sabtu (18/5).

Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi yang dibacakan Wabup Basuki disampaikan sudah semestinya generasi muda sekarang memahami apa yang telah diperjuangkan Boedi Oetomo dan menjadi tonggak kebangkitan nasional pertama.

Dengan memahami sejarah kebangkitan, lanjutnya, diharapkan generasi muda sekarang tidak kehilangan identitas keindonesiaannya bahwa bangsa Indonesia itu lahir dari keragaman pikiran seluruh elemen bangsa dari semua daerah di seluruh Indonesia.

Menurut Windu Basuki, yang terpenting pada fase kebangkitan kedua kali ini adalah melanjutkan semangat kebangkitan fase pertama yang telah dipancangkan oleh para pendiri bangsa.

“Apa yang telah dirintis dan diperjuangkan lebih dari satu abad itu tibalah saatnya kini kita harus menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru terkait dengan kemajuan teknologi yang menjadi penanda zaman baru. Untuk itu, yang dibutuhkan adalah inovasi teknologi yang akan mendorong perubahan perilaku kehidupan manusia,” paparnya.

Untuk itu, lanjutnya, apa telah terbentang di depan mata, yaitu potensi kekuatan yang siap merambah dunia berupa bonus demografi, perlu segera diberdayakan karena 60 persen penduduk Indonesia dalam dua dekade mendatang adalah usia produktif.

Merekalah yang harus dipersiapkan untuk mengembangkan berbagai inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi ke depan.

Sementara itu, terkait dengan Hari Kearsipan Nasional Ke-53, Windu Basuki mengungkapkan, untuk masa depan yang lebih baik, ada tiga hal penting terkait dengan keberlanjutan tiga pilar program prioritas nasional.

Ketiganya adalah tertib transformasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pada tahun 2004 ini setidaknya terdapat dua momen penting secara nasional, yaitu pemilu dan perpindahan ibu kota ke ibu kota yang baru, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN). Kedua momen tersebut telah mendorong program-program bidang kearsipan yang harus selalu berkelanjutan untuk terus beradaptasi dan berperan sebagai informasi positif dalam menghadapi berbagai perubahan,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini