Dicanangkan Jadi Kota Pendidikan dan Pusat Ekonomi, Begini Langkah Transformasi Kecamatan Bandar di Batang

Salah satu langkah awal adalah perencanaan pembangunan alun-alun atau ruang terbuka hijau di eks Lapangan Bola Ampera. Foto : Istimewa

Batang (sigijateng.id) – Dicanangkan sebagai kota pendidikan dan pusat ekonomi, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang melakukan berbagai upaya transformasi. Salah satu langkah awal yakni dengan membuat ruang terbuka hijau alun-alun di eks lapangan bola Ampera.

 “Proyek ini akan dimulai pada tahun 2025 menggunakan dana PIK (Pembangunan Infrastruktur Kecamatan),” kata Muhammad Nasaruddin, Camat Bandar saat dimintai konfirmasi, Rabu (29/5)

“Pada tahun 2025, kami memiliki program yang menggunakan dana PIK secara khusus untuk membangun alun-alun Bandar,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar, proyek ini diharapkan dapat terlaksana dengan baik, meskipun Nasaruddin menyebutkan bahwa anggaran tersebut masih dirasa kurang.

Dirinya yakin bahwa Pj Bupati, Pj Sekda, dan para Anggota DPRD akan berupaya memenuhi kebutuhan anggaran pada tahun 2025.

Alun-alun Bandar diharapkan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat. Penataan yang serius diperlukan mengingat Kecamatan Bandar juga merupakan penghasil hasil bumi yang penting.

“Oleh karena itu, dalam waktu dekat ada sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pengembangan alun-alun ini,” terang Nasaruddin.

Namun, terkait Detail Engineering Design (DED) dari alun-alun ini, pihak kecamatan masih menunggu informasi dari dinas teknis yang bertanggung jawab atas pembuatannya.

Alun-alun ini juga direncanakan akan dihidupkan dengan berbagai kegiatan kuliner, tentu saja dengan mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku, terutama terkait jam operasional usaha.

Meskipun pembangunan alun-alun baru akan dimulai pada tahun 2025, Kecamatan Bandar sudah memulai beberapa langkah awal penataan kota. Salah satunya adalah penataan trotoar di depan kantor Kecamatan.

“Insya Allah, pada akhir Desember tahun ini, akan ada tambahan trotoar di depan kantor Telkom, serta pelebaran jalan di sebelah gedung NU. Dengan alokasi anggaran sekitar Rp300 juta melalui dana PIK,” jelasnya.

Bandar telah diprogram sebagai kota pendidikan dan pusat ekonomi karena keberadaan beberapa institusi penting seperti PSDKU UNDIP, Ponpes Tazzaka, serta kantor-kantor pemerintahan dan perbankan.

Pihaknya juga menegaskan pentingnya perencanaan dan pengelolaan yang baik untuk mengukuhkan status ini.

“Kami berencana memulai dengan pembangunan monumen atau patung Ki Hajar Dewantara. Dengan adanya UNDIP, SMAN 1 Bandar, SMK NU, dan Ponpes Tazzaka, Bandar mencerminkan kota pendidikan,” pungkasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini