Ternyata Pemindahan Ibukota dari DKI Jakarta ke IKN Bukan Gagasannya, Jokowi : Ini Sudah Sejak Bung Karno

Presiden Joko Widodo. Foto : BPMI Setpres RI

Jakarta (sigijateng.id) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara bukan merupakan gagasannya. Pasalnya, gagasan pemindahan ibu kota sudah digaungkan sejak era Bung Karno.

Kata Jokowi, Indonesia merupakan negara besar selayaknya Amerika dan Australia. Ini dibuktikan dengan Indonesia yang memiliki Jakarta dengan IKN Nusantara.

“Jadi kalau Amerika memiliki New York dan Washington DC, Australia memiliki Melbourne dan Sydney, kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan memiliki Nusantara. Tetapi alasan pokoknya adalah pemerataan,” kata Jokowi dalam acara Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah 2023 di Balikpapan, seperti dikutip dari siaran Youtube Setpres RI, Rabu (22/2/2023).

Kepala Negara mengatakan bahwa Pulau Jawa memiliki PDB ekonomi 58 persen tertinggi di antara pulau lainnya. Padahal Indonesia memiliki 17 ribu pulau.

“Terus yang 16.999 pulau itu diberi bagian berapa persen? semuanya ada di Jawa. 58 persen. Dan 56 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa, betapa sangat padatnya Pulau Jawa,” kata Jokowi.

Menurut dia, pemerataan pembangunan diperlukan untuk mengalihkan Jawasentris menjadi Indonesiasentris. Salah satunya dengan membangun IKN Nusantara.

“Dan yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak Bung Karno. Tahun 60-an Bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota Jakarta itu ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya,” jelasnya.

Dibangunnya IKN, kata Jokowi, juga bukan hanya sekadar pindah gedung pemerintahan saja. Dirinya juga ingin memindahkan budaya, pola pikir kerja baru ke IKN Nusantara. Sistem dan sumber daya manusia (SDM) pun telah dipersiapkan sejak awal.

“Sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota, yang negara lain tidak memiliki. Memang ini bukan pekerjaan yang hanya setahun 2 tahun, ini mungkin akan selesai insyaallah selesai 15-20 tahun. Tapi kita harus berani memulainya,” kata Presiden.

Kepala Negara juga menilai Jakarta sudah sangat padat dan kemacetan sudah tidak terhindarkan lagi. Namun, dirinya berjanji akan memperbaiki Jakarta menjadi kota ekonomi dan pariwisata.

“Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet. Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan,” tuturnya. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini