Teks Khutbah Jumat Bahasa Indonesia: Budaya Halalbihalal dan Pentingnya Saling Memaafkan

Ilustras Khutbah Jumat : Masjid Raya Madaniyah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. ( footdok sigijateng.id)

SIGIJATENG.ID – Beirkut ini, teks  khutbah Jumat Bahasa Indonesia. Jika kamu seorang khotib, bisa mengutip sebagaina tau semua dari teks kkhutbah Jumat ini.

Mengingat masih bulan syawwal 1444H Teks Khutbah Jumat kali ini mengusung tema  Budaya Halalbihalal dan Pentingnya Saling Memaafkan.

Alhamdulillah, puasa Bulan Ramadhan sudah selesai. Namun bukan berarti ibadah kita menurun. Ibadah kita harus tetap terjaga.

Selain itu juga kita harus bisa menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia.

Dengan puasa Ramadhan, Insya Allah dosa-dosa kita kepada Allah sudah diampuni, namun dosa dan kesalahan dengan sesame manusia baru diampuni oleh Allah setelah kita sesama anak keturunan Adam juga saling bermaaf-maaf, atau halalbihalal.

Berikut teks Khutbah Jumat Bahasa Indonesia: Budaya Halalbihalal dan Pentingnya Saling Memaafkan:

Khutbah I

الحَمْدُ ِللهِ الًّذِي غَافِرِ الذُّنُوْبِ وَالآثَامِ قَابِلٍ التَوْبِ فِى اللَيَالِ وَالأَيَامِ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ذُو الْجَلاَلِ وَالإكْرَامِ  وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  نَبِيُّ المُصْطَفًى خَيْرُ الأَنَامِ ، اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا َبَعْدُ

أيُّهَا الحَاضِرُوْنَ إتَّقُوا الله حَيْثُ مَا كُنْتَ قَالَ الله تَعاَلَى  يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَقَالَ أيْضًا يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا . قَال النَّيُ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، يَا رَسُول اللَّه، إِنَّ لِي قَرابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوني، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِم وَيُسِيئُونَ إِليَّ، وأَحْلُمُ عنهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ، وَلا يَزَالُ معكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلكَ

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Mari kita  bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan berbagai keni’matan, terutama ni’mat Iman dan Islam. Shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.

Dalam kesempatan ini, saya mengajak kepada diri saya sendiri dan hadirin jama’ah Jum’ah semuanya, mari kita berusaha dengan sungguh sungguh untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah swt.dengan senantiasa menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah !

Suasana hari raya Idul Fitri 1444H masih sangat teras. Alhamdulillah di lingkungan tempat kita, bahkan di Indonesia, masih  menghidupkan sunah Rasul yakni bersilaturrahmi. Kita mengenal kata mudik, jelang Idul Fitri. Mudik adalah kembali seseorang ke kampung halaman untuk bertemu orang tua / keluarga  dari perantuan atau tinggal sekarang.

Mudik yang memang membutuhkan biaya yang tidak cukup ternyata juga memiliki manfaat. Mudik juga termasuk ibadah.  Karena dengan sarana ini kita bisa saling bertemu, silaturahim, kemudian memaafkan kesalahan diantara kita, untuk membersihkan diri kita setelah menjalankan puasa Ramadhan tahun ini.

Hablul Minnallah bisa dilakukan dengan beribadah sholat, zakat, puasa, haji, dan hablul minallah dilakukan dengan cara bersilaturahim dan saling memaaf-maafan.

Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa saling memaafkan banyak manfaatnya, yaitu:

Menuju Pribadi Taqwa.

Memaafkan kesalahan orang lain, memang berat apalagi dia pernah menyakiti kita, namun bagi orang yang bertaqwa memberi maaf harus dilakukan karena akan mendapatkan kecintaan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, di samping juga akan diganjar surga-Nya.sebagaimana firman-Nya :

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“ (orang yang taqwa adalah) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” QS. Ali Imron : 134

Pada ayat diatas ada tiga golongan yang akan mendapatkan kecintaan dan surga Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yaitu orang yang terbiasa berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit, orang yang suka menahan marah dan orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain ketika ia mampu membalasnya. Untuk itu maka momentum lebaran inilah saat yang tepat untuk saling memaafkan, melupakan masalah yang telah lalu, dan inilah ciri orang yang bertaqwa.

Hadirin yang dimuliakan Allah !

Sungguh memberi maaf adalah perbuatan yang sangat mulia, karena akan memperoleh pahala dari Allah Swt. Dalam al Qur-an surah Asy Syuura ayat  40 disebutkan:

وَجَزَاء سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema`afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.”

Setiap orang mukmin memiliki kedudukan yang mulia disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka setiap perbuatannya selalu diperhitungkan. Memaafkan orang lain yang pernah menyakitinya merupakan perbuatan terpuji yang akan mendapat pahala dari-Nya. Adapun terhadap perbuatan orang-orang yang dzalim Allah Subhaanahu wa Ta’ala tidak menyukainya.

Hadirin yang dimuliakan Allah !

Memaafkan lebih baik dari shadaqah.

Betapa banyak orang yang enggan memberi maaf kepada orang lain, dengan alasan telah membuat sakit hati, maka Allah memberikan penjelasan firman-Nya Al Qur-an Surat Al Baqarah  263 seperti berikut:

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

 “Perkataan yang baik dan pemberian ma`af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun “..

Salah satu orang yang akan masuk surga adalah orang yang memiliki pribadi pemaaf. Memaafkan dapat menjadi lebih besar pahalanya daripada shadaqah yang diiringi dengan menyakitkan orang yang diberinya.Oleh karena itu berbahagialah bagi orang yang memaafkan orang lain dengan tulus ikhlash .

Jama’ah Jum’at rahimakumullah !

Memaafkan orang yang berbuat buruk, memaafkan orang yang menyakiti kita, orang yang tidak berbuat baik kepada kita, adalah perbuatan yang sangat mulia. Dalam sebuah hadits, riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, disebutkan ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata:

يَا رَسُول اللَّه، إِنَّ لِي قَرابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوني، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِم وَيُسِيئُونَ إِليَّ، وأَحْلُمُ عنهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ المَلَّ، وَلا يَزَالُ معكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلكَ

“Wahai Rasulullah, saya memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Allah akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu’” (HR. Muslim).

Hadirin yang berbahagia. Inilah Khutbah singkat yang saya sampaikan hari ini, semoga dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah swt.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآن ِالْعَظِيْم ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَه إِنّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ . أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُور الرّحيم.

ARTIKEL LAINNYA:

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Demikian khutbah juta ini, semoga bermanfaat.

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini