Sebelum Penembakan, Mustofa Pernah Kirim Surat 3 Kali ke MUI dan Kapolda Metro Jaya

Tangkapan layar medsos

Jakarta (sigijateng.id) – Sejumlah orang dikabarkan terluka menjadi sasaran penembakan oleh orang tak dikenal yang terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteng Jakarta Pusat. Informasi peristiwa itu disampaikan oleh akun Twitter @facialwashh.

Dalam akun tersebut disampaikan bahwa penembak dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. “Terjadi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia Jakarta oleh orang tak dikenal. Beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit,” tulis akun dikutip, Selasa (12/5/2023).

Menanggapi hal itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan saat ini melakukan penyelidikan atas peristiwa penembakan massal tersebut. “Lagi cek tempat kejadian perkara (TKP),” kata Hady saat dihubungi wartawan.

Diperoleh informasi paska kejadian, pelaku diketahui bernama Mustofa yang melakukan aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pelaku ternyata pernah mengirim surat sebanyak tiga kali ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Kapolda Metro Jaya.

Ada tiga surat yang ditemukan dari pelaku penembakan. Surat pertama mengeluh dan memohon kepada pimpinan Kapolda Metro Jaya supaya saya dipertemukan dengan Ketua MUI RI.

Dala surat pertama Dia meminta supaya dipertemukan dengan Ketua MUI sehingga tidak melawan hukum. Dia menilai bahwa pertemuan tersebut tidak terlalu berlebihan karena hanya ingin bertanya tentang pendapat Ketua MUI.

Dalam pertemuan tersebut dia meminta pendapat Ketua MUI mengenai dunia pasti akan terjadi bersatu makmur. Dia mengancam jika Ketua MUI tidak mengindahkan kemakmuran tersebut dia akan melakukan tindakan kriminal.

“Saya telah bersumpah tidak mungkin saya akan khianat dengan sumpah saya sendiri yang perlu bapak ketahui saya datang ke kantor bapak Polda Metro Jaya sebelum saya mendapat senjata,” tulis Mustofa dalam suratnya, dikutip Selasa (2/5/2023).

“Apabila saya mendapat senjata Api saya akan datang ke kantor MUI saya akan tepati sumpah saya makanya dari itu pak, saya memohon segala kerendahan hati bapak saya jangan dibiarkan berbuat yang tidak saya inginkan yaitu menepati sumpah saya yang kedua karena saya ini pak berbuat melanggar hukum.

Kemudian dalam surat ancaman kedua dia mengatakan, setelah saya membawa pisau ke kantor bapak tetap dia mengaku tidak mempertemukannya dengan ketua MUI Republik Indonesia.

“Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa/ Pejabat di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/ Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan,” katanya. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini