Salah satu proyek pengendalian banjir di wilayah Kecamatan Mijen, Kota Semarang

SEMARANG – Pemkot Semarang dinilai cukup serius dalam upaya penanganan banjir. Hal itu terlihat dari banyaknya proyek pekerjaan penanganan dan pengendalian banjir yang dikerjakan tahun ini.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim mengatakan, dengan pembangunan drainase yang dilakukan sebelum musim hujan, menurutnya ini langkah bagus yang dilakukan Pemkot Semarang. Tapi belajar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harus ada perencanaan yang bagus pula dalam pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.

“Upaya-upaya yang selama ini dilakukan oleh pemkot, khususnya perbaikan saluran drainase memang sangat bagus. Tapi menurut saya yang perlu diprioritaskan memang wilayah-wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir. Dikaji dulu masalahnya apa, baru diurai persoalan tersebut. Misal jika saluran air yang ada sudah tak mampu menampung debit air yang ada, maka perlu untuk dilebarkan. Kalau saluran terganggu sampah dan sedimentasi, maka perlu dilakukan pembersihan,” ujar Mualim pada Jum’at (29/9/2023).

Pemerintah Kota Semarang, memang melakukan pergeseran anggaran untuk penanganan stunting dan pembangunan infrastruktur, dan pengendalian banjir. Total nilai anggaran yang digeser untuk ketiga kebutuhan itu mencapai Rp 300 miliar.

Dengan pergeseran anggaran itu diharapkan Pemerintah Kota Semarang lebih siap dalam menghadapi bencana banjir saat memasuki musim hujan.

Sementara Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu terus mendorong jajarannya untuk melakukan percepatan pengerjaan drainase dan crossing untuk mengurangi potensi banjir di Kota Semarang pada musim hujan mendatang.

Pengerjaan drainase dan crossing menjadi salah satu solusi dalam mengurangi potensi genangan air dan banjir. Dirinya mencontohkan pengerjaan drainase Jalan Depok yang menjadi salah satu fokus jajarannya.

“Drainase Jalan Depok diperbesar, karena kalau tidak diperbesar, apalagi kalau inletnya kecil nanti masuknya air akan lama,” terangnya.

Menurut Mbak Ita, musim kemarau ini menjadi kesempatan sekaligus tugas pula bagi Pemerintah Kota Semarang untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan khususnya terkait pengendalian banjir.

Tidak hanya ruas Jalan Depok, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang juga sedang melakukan pengerjaan drainase dan crossing pada beberapa titik secara serentak di Kota Semarang. Pekerjaan tersebut mulai dari Jalan Veteran, ruas Jalan Imam Bonjol, Jalan Kedungmundu, Jalan Erlangga dan crossing Ahmad Yani, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Depok, Jatisari, dan Tlogosari Wetan.

Mbak Ita juga meminta jajarannya untuk bergerak melakukan pengerukan sedimentasi di sungai-sungai yang ada di Kota Semarang sebelum musim hujan tiba.

“Sebenarnya saat ini waktu yang tepat untuk melakukan pengerukan sedimentasi, maka ini tadi Saya mengarahkan teman-teman untuk dilakukan optimalisasi,” ujar Mbak Ita.

Meskipun, menurutnya, perkiraan BMKG, fenomena El Nino menyebabkan musim hujan mundur hingga Februari 2024, namun Pemerintah Kota Semarang berupaya melakukan antisipasi dan pencegahan dengan pembersihan enceng gondok dan pengerukan sendimentasi di sungai-sungai besar.

“Apapun bisa terjadi. Sehingga kami tetap melakukan upaya pencegahan-pencegahan mengantisipasi jika nantinya terjadi curah hujan tinggi,” ujarnya. (Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini