Mengenal Lebih Dekat Pohon Soekarno, Satu-satunya Pohon yang Tumbuh Rindang di Arafah

Pohon Soekarno, Satu-satunya Pohon yang Tumbuh Rindang di Arafah. Foto : Tim MCH

Makkah (sigijateng.id) – Padang Arafah merupakan daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Makkah, Arab Saudi.

Di padang yang luas ini, pada satu hari tanggal 9 Zulhijah pada penanggalan Hijriah lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia berkumpuk untuk melaksanakan puncak ibadah haji, ibadah wukuf.

Di tengah teriknya panas matahari Padang Arafah, Makkah, daun pohon Soekarno melambai-lambai tertiup angin. Di area yang tandus, gersang dan berdebu, pohon Sukarno menjadi satu-satunya tanaman yang hidup di wilayah itu.

Sepanjang mata memandang dari titik start Arafah sampai menuju pegunungan batu yang membatasi kawasan Arafah, hanya ada pohon Soekarno yang tumbuh berderet di pinggir jalan yang memisahkan tenda-tenda jemaah haji.

Batang pohonnya kecil, dengan cabang di sana sini. Kulit kayunya kering mengelupas terpapar teriknya matahari Padang Arafah. Kendati demikian, daun-daunnya yang kecil berwarna hijau tua mampu meneduhkan panasnya sinar matahari, yang saat itu 42 derajat Celcius.

Sejumlah jemaah haji yang mengenakan kain ihram pun melipir, berteduh di bawahnya. Nampak seorang jemaah menengadahkan tangan, bermunazat kepada Sang Khalik di hari Arafah, 9 Zulhijah 1444 H lalu.

Salah satu jemaah haji asal Batam yang tengah duduk bersama istrinya, memegang pohon Soekarno yang ada di sampingnya.

“Ini pohon Soekarno,” ujarnya kepada tim media center haji (MCH). “Hanya pohon ini yang tumbuh di Arafah,” ucapnya lagi sembari menelisik kulit kayu pohon Sukarno itu.

Berdasarkan aturan dalam berhaji, ada sejumlah larangan yang tidak boleh dilakukan jemaah ketika dalam keadaan berihram. Diantaranya mencabut rumput atau tanaman dan membunuh atau mengganggu binatang.

Pohon Soekarno atau pohon mindi memiliki nama latin Melia Azedarach. Dalam bahasa Inggris disebut Bead tree atau Chinaberry tree. Soekarno sengaja memilih pohon ini karena tahan terhadap cuaca ekstrem dan tandus, serta kokoh.

Pohon ini juga bisa tumbuh di daerah sub tropis ataupun tropis. Pohon ini memiliki mahkota bundar dengan cabang kasar dan kaku yang dapat mentolerir semua jenis tanah. Bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, hampir bebas dari penyakit dan serangga, dan tumbuh subur di wilayah terbuka.

Tak heran, meski Padang Arafah dan juga daerah-daerah lainnya di Arab Saudi sangat panas dan gersang, namun pohon Soekarno bisa tumbuh subur dan rindang.

Agar pohon ini tumbuh subur di Arafah, Pemerintah Arab Saudi secara khusus membuat saluran air yang ditanam di dalam tanah untuk menyirami setiap batang pohon Soekarno.

Pohon Soekarno tak hanya berfungsi menjadi peneduh dan menghijaukan pemandangan, namun juga memiliki banyak khasiat.

Dikutip dari Uptpth.dishut.jatimprov.go.id, ekstrak daun mindi mengandung insektisida (azadirachtin) yang dapat digunakan sebagai bahan untuk mengendalikan hama pada pakaian dan belalang.

Sementara kulit mindi bisa dipakai sebagai penghasil obat untuk mengeluarkan cacing usus. Kulit daun dan akar mindi telah digunakan sebagai obat reumatik, demam, bengkak dan radang.

Selain itu, suatu glycopeptide yang disebut meliacin diisolasi dari daun dan akar mindi yang berperan dalam menghambat perkembangan beberapa DNA dan RNA dari beberapa virus misalnya virus polio.

Meski banyak tumbuh di Arab Saudi, namun kata Suparman, seorang mukimin warga negara Indonesia yang sudah menetap di Arab Saudi sejak 2006 menyebut tak banyak orang Arab yang mengetahui pohon itu dinamai pohon Soekarno.

Terlebih pemuda-pemudanya, hanya orang-orang Arab lama yang sudah tua justru tahu pohon itu dinamai pohon Soekarno. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini