Khutbah Jumat: Tanda-Tanda Orang Bertakwa

Ilustrasi: Khutbah Jumat, foto dok)

SIGIJATENG.ID – Berikut khutbah jumat berjdudu Tanda-tanda orang bertaqwa.

KHUTBAH I :

السَّلَامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَامُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ

لَا إله إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِدّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيّ الأُمِيّ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا

بَعْدَه فَيَا مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْن. أُصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا تَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوا

قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Hadirin Jama`ah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Dalam kesempatan yang baik ini, saya sebagai khotib mengajak jamaah jumah untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Hadirin Jama`ah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Pada satu kesempatan Imam Ali Karramallahuwajhah ditanya tentang ciri ciri orang yang bertakwa itu seperti apa saja. Maka beliau menjawab bahwa ada empat ciri khas orang yang disebut sebagai orang yang bertakwa (muttaqin).

Pertama adalah, Dia hanya takut kepada Allah swt, tidak kepada selain-Nya. Pada setiap diri manusia Allah titipkan rasa yang berpasangan, sedih dan bahagia, harap dan cemas, juga berani dan ketakutan.

Firman Allah QS. AN Nahl 50

يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).

Pada dasarnya rasa takut yang ada pada diri manusia akan membuat dia lari dari objek yang dia takuti, akan tetapi rasa takut kepada Allah swt justru akan membuat diri itu semakin dekat dan hanya bergantung kepada Allah swt, segala hal ihwalnya hanya disandarkan kepada-Nya.

Rasulullah saw bersabda: “Mintalah kepada Allah Meskipun hanya garam meja makan malam. Rasa takut seperti ini akan membuat seseorang merasa nyaman di sisi Allah swt dan tidak tergantung kepada Selain Allah swt”.

Hadirin Jama`ah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Kedua adalah, cenderung mengamalkan isi Al-Qur’an, baik hukumnya, nilai etikanya, ataupun suka berinteraksi dengan Al-Qur’an itu sendiri. Selalu membaca Al-Qur’an, mendengarkan bacaanya, mentadabburi kandungannya dan berusaha untuk hidup di bawah jalur Al-Qur’an. Sehingga orang yang semakin bertakwa akan terlihat kecenderungannya kepada Al-Qur’an dibandingkan dengan ucapan atau bacaan lainnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : « وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ

وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ » رَوَاهُ مُسْلِمُ.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada didekat-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim)

Hadirin Jama`ah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Ciri ketiga adalah, qona’ah atau merasa puas dengan apa yang ada. Orang yang dekat dengan Allah swt, akan selalu takut kepada Allah. Ketika manusia sudah sangat dekat dengan Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka ia akan menyadari betul bahwa sebaik baik cara menghadapi hidup ini adalah bersyukur dengan apapun yang Allah berikan, baik suka maupun duka, baik cukup maupun tidak cukup.

Sebab bagi orang yang qana’ah maka segala keputusan Allah adalah yang terbaik baginya apapun keadaanya. Sikap qona’ah inilah yang akan membawanya hidup sederhan dan jauh dari sikap memaksakan diri.

Hadirin Jama`ah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Ciri keempat orang yang bertakwa adalah selalu sadar bahwa dunia bukan hunian terakhir baginya, dunia bukan tempat tinggal asalnya, dia akan kembali ke kampung halaman asalnya, tempat dimana ayah dan ibu moyangnya sempat tinggal, yakni akhirat. Orang bertakwa akan selalu berfikir masa depan akhiratnya, meskipun dia masih hidup di dunia.
Ia akan selalu sibuk dengan akhiratnya meskipun sedang dalam sibuk dengan dunia.

Bacaan At-Takatsur
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ ١
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ ٢
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ ٣
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ٤
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ ٥
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ ٦
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ ٧
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ٨

Artinya:
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu (1), sampai kamu masuk ke dalam kubur (2). Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (4). Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti (5), niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim (6), kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri (7), kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu) (8).

Semoga Allah swt menjadikan kita semua, pribadi-pribadi yang baik dalam berkomunikasi, baik sesama manusia apalagi kepada orang tua, guru-guru kita, orang orang yang lebih dewasa dan belia dari kita. Amin ya Rabbal a’alamin

بَارَكَ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم.

Khutbah ke II

الحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَر. أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اللهم صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ

الأُمِيّ وآله وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا مَعْشَرَ المُسْلِمِيْنَ. أُصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَاتّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّم.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَقَالَ : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

اللهم صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِي الأُمِيّ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَارْضَ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المُهْدِيِيْنَ سَادَاتِنَا أَبِي بَكَرْ وَعُمَرْ وَعُثْمان

وَعَلِي وَعَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن وَعَلَيْنَا وعَلَيْهِم وَفِيْهِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات

وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الأَحْيَاء مِنْهُم وَالأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِي الحَاجَاتِ وَمُكَفِّرُ الذُّنُوْبِ وَالسَّيِّئَاتِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهم اغْفِرْلَنَا

وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ الحَمْدُ لِلِه

رَبِّ العَالَمِيْن

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُم وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ

يَزِدْكُم وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُم وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

(Ustadz Sunarto, Ketua MWCNU Bumi Waras, Bandar Lampung)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini