Keutamaan Shalawat Nabi,  Sebab Doa Terkabul

Ilustrasi: Khutbah Jumat. ( ist)

SIGIJATENG.ID  – Sebagai salah amalan yang dianjurkan agar terus dilakukan orang Islam adalah bershawat atau membaca shalawat.

Sholawat adalah bacaan mudan dan ringan, namun memiliki nilai ibadah yang luar biasa. Mari perbanyak membaca shalawat nabi, Anda akan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat.

Berikut ini, materi khutbah Jumat dengan judul  Khutbah Jumat Singkat Keutamaan Shalawat Nabi

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ، اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ أَهْلِ الْإِسْلَامِ بِالْهُدَى، وَنَكَتَ فِي قُلُوْبِ أَهْلِ الطُّغْيَانِ فَلَا تَعِيَ الْحِكْمَةَ أَبَدًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ شَهَادَةَ مَنْ آمَنَ بِهِ وَلَمْ يُشرِكْ بِهِ أَحَدًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَبْلِ الهُدَى وَيَنْبُوْعِ التُّقَى، صَلَاةً تَبْقَى وَسَلَامًا يَتْرَى.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ: أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فَالتَّقْوَى هِيَ وَصِيَّةُ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اِتَّقُوْا اللهَ؛ فَإِنَّ تَقْوَاهُ أَفْضَلُ مُكْتَسَبٍ، وَطَاعَتَهُ أَعْلَى نَسَبٍ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Jamaah sidang shalat jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,

Dalam kesempatan yang baik ini, mari kita bersyukur kepada Allah. Allah Maha Roham dan Rohiim, kita semua mendapatkan kenikmatan dari Allah yang banyak. Dengan bersyukur, bikin hati ini tentram dan tenang.

Selanjutnya, mari kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, dengan cara mejalankan perintah Allah sesuai kemampuan dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya, tanpa kecuali.

Jamaah sidang shalat jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala

Allah telah memilih Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagai nabi dan rosul terakhir. Nabi Muhammad diberi tugas Allah untuk menyampaikan risalah.

Nabi Muhammad, pemimpin sekaligus penutup para nabi. Kelak menjadi orang pertama dibangkitan di hari kebangkitan, pemberi syafaat saat hari kiamat, pemilik umat terbanyak di hari pembalasan dan beliaulah Abdullah al-Musthafa, wa Nabiyuhu al-Mujtaba wa rasuluhu al-Murtadha.

Betapa agung dan mulianya kedudukan baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

‌مَا ‌خَلَقَ ‌خَلْقًا ‌وَلَا ‌بَرَأَهُ ‌أَحَبَّ ‌إلَيْهِ مِنْ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Tidak ada makhluk ciptaan Allah yang lebih Dia cintai dari Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (Ghidza’ al-Albab fi Syarh Manzumah al-Adab, As-Sifaraini al-Hanbali, 1/22)

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Sebagai bukti betapa mulia dan tingginya derajat serta maqam nabi tercinta dan sikap bersyukur atas keberkahan risalah yang diembannya, serta bukti cinta kita kepada nabi-Nya, maka Allah perintahkan kepada umatnya untuk bershalawat kepadanya dan menjadikannya sebagai bentuk taqarrub dan ibadah yang agung di kehadirat-Nya.

Sebagaimana yang Allah tegaskan,

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

Maksud dari doa Allah atas Nabi-Nya yaitu; Allah memuji baginda Rasul, memberinya inayah, menunjukkan kehormatan, kebajikan, dan kesuciannya, adapun doa dan shalawat kita atas Nabi artinya kita meminta kepada Allah untuk meningkatkan pujian-Nya tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sebagai salah wajuga taat, bekti dan cinta kepada Rasul Muhammad, selain mengikuti ajaran dan sunnahnya, juga memperbanyak shalawat.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Berikut 4 Keutamaan Shalawat Nabi

Ada banyak keutamaan shalawat nabi sebagaimana tertuang dalam hadits-hadits shahih. Berikut ini penjelasan singkat 4 keutamaan shalawat nabi.

Keutamaan Shalawat pertama: Wasilah meraih berkah

Shalawat merupakan wasilah dan cara seorang muslim untuk memperoleh keberkahan, pahala, martabat yang agung dan maghfirah-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ ‌صَلَّى ‌عَلَيَّ ‌صَلَاةً ‌وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barang siapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah akan memberkatinya dengan sepuluh doa, dan akan dihapus sepuluh kesalahan darinya, dan ditinggikan sepuluh derajat untuknya.” (HR. An-Nasa’

Dalam hadits lain disebutkan,

Ubay bin Kaab berkata, “Wahai Rasulullah, aku sering membawa shalawat untuk baginda, lalu seberapa banyak aku bershalawat untuk baginda?”

Rasulullah menjawab, “Terserah.”

Ubay berkata lagi, “Seperempat?”

Rasulullah menjawab, “Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu.”

Ubay bertanya lagi, “Setengah?”

Rasulullah menjawab, “Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu.”

Ubay bertanya lagi, “Dua pertiga?”

Rasulullah menjawab, “Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu.”

Ubay berkata, “Aku akan menjadikan seluruh doaku untuk baginda.”

Rasulullah lalu bersabda,

إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ، وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ

“Kalau begitu, kau dicukupkan dari dukamu dan dosamu diampuni.” (HR. At-Tirmizi No. 2457)

Keutamaan Shalawat kedua: Mendapat kedudukan yang tinggi dan syafaat darinya.

Seorang muslim yang paling sering bershalawat paling dekat kedudukannya di sisi baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan paling berhak mendapatkan syafaatnya.

Sebagaimana hadis Nabi tentang keutamaan shalawat nabi khususnya di hari Jumat seperti sekarang ini,

Dari Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ أُمَّتِي تُعرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ؛ فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً.

“Shalawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat, orang yang paling banyak bershalawat kepadaku di antara mereka adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya.” (HR. Al-Baihaqi No. 5995)

Rasulullah juga pernah bersabda,

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ

“Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jumat, pada hari itu Adam di ciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari itu juga ditiup (sangkakala) dan pada hari itu juga mereka pingsan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku.”

Para sahabat pun penasaran, lalu bertanya kepada Rasulullah, “Bagaimana mungkin shalawat kami akan sampai pada engkau, sedangkan engkau telah hancur menjadi tanah?”

Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Allah mengaharamkan bagi tanah untuk menghancurkan jasad-jasad para nabi.” (HR. Ibnu Majah No. 1085)

Terkait hadits keutamaan shalawat nabi ini, Ibnu Qayyim rahimahullah berkomentar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebaik-baiknya  manusia, dan Jumat sebaik-baiknya hari-hari.

Maka, bershalawat untuknya pada hari ini adalah sebuah keistimewaan, dan merupakan sebuah upaya dari bentuk kesyukuran, pujian, serta penunaian terhadap sebagian kecil haknya. Maka kita diperintahkan untuk banyak bershalawat untuknya pada siang hari ini dan malamnya.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Keutamaan shalawat ketiga: Sebab doa terkabul.

Shalawat merupakan bagian dari adab sekaligus termasuk sebab doa mustajab.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib,

كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Ath-Thabarani No. 821)

Salah seorang sahabat Rasul, namanya Fadhalah bin ‘Ubaid. Ia berkisah. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk, tiba-tiba seseorang masuk dan melakukan shalat dan berdoa, “Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.”

Kemudian, saat itu Rasulullah bersabda, “Engkau telah tergesa-gesa, wahai orang yang melakukan shalat. Apabila engkau melakukan shalat dan duduk, maka pujilah Allah dengan pujian yang menjadi hakNya. lalu bershalawatlah kepadaku, kemudian berdoalah kepadaNya.”

Kemudian ada orang lain setelah itu yang melakukan shalat lalu memuji Allah, dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Nabi pun bersabda, “Wahai orang yang melakukan shalat, berdoalah maka akan dikabulkan doamu!” (HR. At-Tirmizi No. 3476)

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Keutamaan shalawat keempat: Menghindarkan diri dari sifat bakhil dan kecelakaan.

Hal ini sebagaimana yang diingatkan oleh baginda Nabi melalui sabdanya,

إِنَّ الْبَخِيلَ مَنْ ذُكْرِتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

“Sesungguhnya orang yang bakhil adalah orang yang mendengar namaku disebutkan namun ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. An-Nasa’i No. 9800)

‌رَغِمَ ‌أَنْفُ ‌رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

“Sungguh celaka orang yang mendengar namaku disebutkan tapi ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi No. 3545)

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian khutbah Jumat tentang keutamaan shalawat nabi yang dapat kami sampaikan pada siang hari yang berbahagia ini.

Semoga ada manfaatnya dan semoga kita termasuk umat beliau yang paling sering bershalawat kepadanya dan mendapatkan semua keutamaan darinya.

بَـارَكَ اللهُ لِـيْ وَلَكُمْ بِالْقُـرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِــيْ وَإِيَّــاكُــمْ بِمَــا فِيْهِ مِـنَ الْآيَاتِ وَالـذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَقُـوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاَسْتَغْفِرُوا اللَّهَ لِـي وَلَــكُمْ مِـنْ كُلِّ ذَنْـبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلهِ، اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ أَهْلِ الْإِسْلَامِ بِالْهُدَى، وَنَكَتَ فِي قُلُوْبِ أَهْلِ الطُّغْيَانِ فَلَا تَعِيَ الْحِكْمَةَ أَبَدًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ شَهَادَةَ مَنْ آمَنَ بِهِ وَلَمْ يُشرِكْ بِهِ أَحَدًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَبْلِ الهُدَى وَيَنْبُوْعِ التُّقَى، صَلَاةً تَبْقَى وَسَلَامًا يَتْرَى.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الْأَرْبَعَةِ الرَّاشِدِيْنَ؛ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنِ الْآلِ وَالصَّحْبِ الْكِرَامِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنَا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَجُوْدِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الْكُفْرَ وَالْكَافِرِيْنَ، وَدَمِّرِ اَللَّهُمَّ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاجْعَلِ اَللَّهُمَّ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًا وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضْوَانَكَ وَالْجَنَّةَ، وَنَعُوْذُ بِكَ اَللَّهُمَّ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. اَللَّهُمَّ أْصِلْحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَالْمَوُتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًا وَسَائْرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَنَا وَأَرَادَ هَذِهِ الْبِلَادَ أَوْ أَرَادَ بِلَادَ الْمُسْلِمِيْنَ بِسُوْءٍ فَأَشْغِلْهُ بِنَفْسِهِ وَاجْعَلْ تَدْبِيْرَهُ تَدْمِيْرَهُ يَا سَمِيْعَ الدُّعَاءِ. اَللَّهُمَّ فَرِّجْ هَمَّ الْمَهْمُوْمِيْنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَنَفِّسْ كَرْبَ الْمَكْرُوْبِيْنَ، وَاقْضِ الدَّيْنَ عَنِ الْمَدِيْنِيْنَ، وَاشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَى الْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِجَمِيْعِ مَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَعِنَّا وَلَا تُعِنْ عَلَيْنَا، وَانْصُرْنَا وَلَا تَنْصُرْ عَلَيْنَا، وَامْكُرْ لَنَا وَلَا تَمْكُرْ عَلَيْنَا، وَاهْدِنَا وَيَسِّرِ الْهُدَى لَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا لَكَ ذَاكِرِيْنَ لَكَ شَاكِرِيْنَ، لَكَ مُخْبِتِيْنَ، لَكَ أَوَاهِيْنَ مُنِيْبِيْنَ. اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ تَوْبَتَنَا وَاغْسِلْ حَوْبَتَنَا، وَثَبِّتْ حُجَّتَنَا، وَسَدِّدْ أَلْسِنَتَنَا، وَاسْلُلْ سَخِيْمَةَ قُلُوْبِنَا. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ إِمَامَنَا بِتَوْفِيْقِكَ وَأَيِّدْهُ بِتَأْيِيْدِكَ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُ لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِي رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةِ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَتَحْكِيْمِ شَرْعِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

***

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini