Inspiratif, Lebih Dekat dengan Pemilik Deswita Kayla Hill di Batang Yang Gemar Nafkahi Anak Yatim Piatu

H Muhtarom (42) bersama sang istri merupakan putra daerah asli warga Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Foto : viant / sigijateng.id

Batang (sigijateng.id) – Memiliki usaha bisnis di bidang pariwisata terlebih menjadi pendatang baru, hal tersebut justru menjadi penyemangat bagi H Muhtarom (42) putra daerah asli warga Kecamatan Limpung Kabupaten Batang ini.

Bagaimana tidak, merintis uaha di dunia destinasi wisata yang jauh sebelumnya tidak dilakoni bahkan tidak sedikit budget yang dikeluarkan. Bagi pria yang sudah dikaruniai dua orang anak ini, tetap menunjukkan sikap kesederhanaannya serta tak lepas untuk selalu bersyukur.

Destinasi wisata Kayla Hill yang terletak di Desa Kalisari Kecamatan Blado Kabupaten Batang tepatnya di lereng Gunung Prau Kawasan Perkebunan Teh merupakan usaha yang dirintis bersama Wahyuningsih sang istri tercinta.

Meski baru saja dibuka pada November 2023 lalu, destinasi wisata Kayla Hill yang berdiri di atas lahan perbukitan seluas 1 hektar tersebut ternyata mampu menyedot perhatian wisatawan baik lokal maupun luar. Ribuan pengunjung berbagai daerah berdatangan ke deswita tersebut.

“Alhamdulilah, ini semua sebagai wujud syukur kami. Ini juga merupakan cita-cita yang sudah lama hingga akhirnya bisa terwujud tahun ini,” ucap Muhtarom yang mengaku biasa bekerja di dunia konstruksi dan kontraktor ini saat ditemui sigijateng id pada Minggu (24/12).

Alumni Stiekers Yogyakarta Fakultas Manajemen Angkatan 2000 ini menyebut jika dirinya memulai dan merintis pembangunan di bidang destinasi wisata sepulangnya menjalankan ibadah Umrah ke tanah suci pada Februari 2023 lalu.

“Pengalaman serta ilmu yang diperoleh dari banyak teman, saya jadikan sebagai motivasi dan mewujudkannya,” kata Muhtarom yang senang bergabung dengan komunitas kendaraan roda empat dan melakukan traveling serta touring ke berbagai wilayah ini.

Dia mengatakan memberi nama destinasi Kayla Hill diambil dari lokasinya yang berada di perbukitan lereng pegunungan dan Kawasan Perkebunan teh. “Kayla merupakan sebuah bunga mahkota, sedangkan hill adalah bukit. Lalu kami jadikan nama itu, dengan harapan destinasi ini menjadi mahkota wisatanya Batang yang bisa di kenal nasional hingga internasional,” bebernya.

Menerapkan Pendidikan Kepada Anak

Bagi pasangan suami istri H. Muhtarom (42) bersama istrinya Wahyuningsih yang sudah di karuniai dua orang anak ini tetap tidak lepas memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi keturunannya tersebut.

“Keduanya saya awali dan bekali dunia pendidikan pondok pesantren. Alhamdulilah yang anak pertama sekarang sudah duduk dibangku kuliah di UIN Semarang semester 3. Sedangkan yang kedua duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP),” kata dia kepada sigijateng.id.

Menurut pria yang telah menggeluti usaha di bidang kontraktor sejak 2007 hingga sekarang ini, pendidikan adalah utama bagi kedua anaknya. Sebab dengan membekali pendidikan yang baik, harapannya bisa menuntun kearah tujuan yang dicita-citakannya.

Support dan do’a orang tua

Keberhasilan dan kesuksesan yang diraihnya tersebut, kata Muhtarom, tidak lepas dari support doa dari istri dan orang tuanya terutama sang ibu. “Yang utama adalah dukungan istri dan doa dari orang tua. Hal itulah yang membawa semangat dan optimisme saya menjalani usaha tersebut,” ungkap Muhtarom yang juga sudah menjalankan rukun islam menunaikan ibadah haji bersama istri dan orang tuanya pada tahun 2017 lalu ini.

Diberikan anugerah dan rizki yang menurutnya cukup. Siapa sangka, pasangan suami istri ini ternyata juga senang bersedekah. Mereka juga memberikan nafkah dan pendidikan terhadap puluhan anak yatim piatu tersebar di sejumlah wilayah di Batang sejak 2017 hingga sekarang.

“Mereka semua juga kami berikan pendidikan, ada yang ditingkat madrasah, menengah bahkan ada yang sudah dibangku kuliah juga. Berikan sebagian rizkimu kepada orang-orang yang berhak. Itu pesan dari orang tua saya,” kata Muhtarom.

“Intinya jangan lupa bersyukur, jangan pernah menyerah terus berjuang dan jangan patah semangat. Hargai orang tua dan jangan pernah berhenti untuk belajar,” kata sang istri Wahyuningsih menambahkan. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini