Gaungkan Terciptanya Tata Kelola Perusahaan yang Bersih, Semen Gresik Gelar Learn & Share Budaya Anti Gratifikasi dan Korupsi

Plt Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, membuka kegiatan Learn & Share membangun budaya anti gratifikasi dan korupsi di lingkungan karyawan secara virtual, Senin (29/5). ( foto semen Gresik)

REMBANG (sigijateng.id) – PT Semen Gresik menggelar Learn & Share bertajuk Membangun Budaya Anti Gratifikasi dan Korupsi di Lingkungan PT Semen Gresik secara virtual.

Turut hadir dalam Learn & Share, sebagai Opening Speech Plt Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, Narasumber Utama Kasatgas Program Pengendalian Gratifikasi KPK, Mutiara Carina Rizky Artha, beserta para karyawan.

Plt Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, membuka kegiatan Learn & Share membangun budaya anti gratifikasi dan korupsi di lingkungan karyawan secara virtual, Senin (29/5). ( foto semen Gresik)

Dalam sambutannya Plt Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, menyatakan bahwa agenda ini termasuk dalam penerapan Standar Manajemen Mutu ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).

“Insan Semen Gresik diberikan pemahaman anti gratifikasi dan korupsi di lingkungan perusahaan. Menjadi pembuktian kepada seluruh karyawan untuk menunjukkan kapabilitas, loyalitas dan integritas kepada perusahaan,” jelasnya melalui press release pada Jumat, 2 Juni 2023.

Lanjut Supriyadi, agenda ini menjadi komitmen perusahaan dalam menjaga semangat anti gratifikasi dan korupsi dengan terciptanya Good Corporate Governance(GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik dan bersih.

“Kami berharap agar budaya anti gratifikasi dan korupsi menjadi mentalitas dan perilaku karyawan sehari-hari. Tentu ini butuh dukungan semua lini, dimulai dari pimpinan hingga karyawan. Gratifikasi dan korupsi no, kerja professional yes, ” tandasnya.

Narasumber Utama Kasatgas Program Pengendalian Gratifikasi KPK, Mutiara Carina Rizky Artha, menjelaskan bahwa dalam kehidupan setiap insan akan selalu bersinggungan dengan gratifikasi dan korupsi baik dalam skala besar maupun kecil.

“Bagaimana setiap insan harus mampu menyikapi dengan baik, dengan berani menolak atau menghindari ketika melihat potensi gratifikasi dan korupsi di lingkungan perusahaan maupun kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Dia menambahkan, dengan melaksanakan budaya anti gratifikasi dan korupsi dengan benar maka kehidupan setiap insan akan menjadi tenang dan nyaman, sehingga mampu menjadikan semangat dalam memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini