Banjir di Kota Semarang Makin Besar, Pemkot Minta Kementerian PUPR Segera Normalisasi Sungai Plumbon

Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau lokasi banjir di daerah Kalikangkung Ngaliyan dan Mangkang yang terdampak luapan sungai Plumbon pada Sabtu 31 Desember 2022. (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu  atau akab disapa Mbak Ita Minta Kementerian PUPR untuk segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon yang ada di daerah Mangkang. Hal tersebut dikatakan Plt Walikota Semarang tersebut saat meninjau lokasi banjir di daerah Kalikangkung Ngaliyan dan Mangkang yang terdampak luapan sungai Plumbon pada Sabtu 31 Desember 2022.

Mbak Ita sendiri sudah menyampaikan permintaan kepada pemerintah pusat untuk segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon pada beberapa waktu lalu. Kawasan barat Kota Semarang sendiri memiliki dua sungai besar yakni Sungai Beringin dan Plumbon. Sementara ini, Sungai Beringin tengah dilakukan normalisasi dan diharapkan segera selesai.

“Untuk Sungai Beringin kan sudah di normalisasi, nah agar benar-benar banjir bisa dientaskan, kami minta pusat juga melakukan normalisasi di Sungai Plumbon,” kata dia. 

Ita berharap pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemlai – Juana bisa melakukan normalisasi Sungai Plumbon pada tahun 2023. Tak hanya normalisasi sungai, Ita menyebut pembenahan drainase juga harus segera dilakukan agar banjir seperti yang hari ini terjadi tidak terulang lagi. Selain itu juga rencana pembangunan embung juga akan dilakukan.

“Kita juga akan dorong pembangun sistem pembangunan pipa horisontal di wilayah atas. Tujuannya agar air tidak langsung turun ke Semarang bawah,” ucapnya.

Ita menyampaikan untuk mengentaskan banjir di Kota Semarang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan juga membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat. Ita juga meminta agar semua warga Kota Semarang bisa ikut andil salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Menggugah masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena kemarin waktu sidak di rumah-rumah pompa sampahnya banyak sekali. Di gorong-gorong isinya sampah, mau membangun infrastruktur seperti apa kalau pola pikir masyarakat seperti itu ya sulit. PR itu jadi yang paling berat membangun kesadaran masyarakat,” tandasnya. (Mushonifin) 

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini