SEMARANG (sigijateng.id) – Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Jateng Maria Tri Mangesti bertekad akan melengkapi kepengurusan KORMI di 35 Kota/Kabupaten se Jateng pada tahun 2023 ini. Hingga saat ini, sudah terbentuk 32 pengurus KORMI Kota/Kabupaten se Jateng dan menyisakan tiga daerah.
“Salah satu program KORMI Jateng yakni membentuk pengurus KORMI di semua kota / kabupaten di Jateng. Saat ini, masih ada tiga kabupaten yang belum terbentuk yakni Purworejo, Banjarnegara dan Purbalingga,” kata Maria Tri Mangesti, Ketua KORMI Jateng periode 2020-2024 kepada Sigijateng.id, di Semarang, Senin (18/9/2023).
Dikatakan Maria, KORMI adalah komite olah raga yang menaungi olahraga non prestasi. KORMI menaungi berbagai induk olahraga atau Inorga di Indonesia yang jumlahnya hingga 80 lebih, yang terbagi menjadi tiga kategori, yakni olahraga petualangan dan tantangan (OPT), olahraga kesehatan dan kebugaran (OKK) dan olahraga tradisional dan kreasi budaya (OTKB).
“Saat ini, KORMI pusat menaungi sebanyak 82 induk olahraga. KORMI Jateng menaungi sebanyak 52 inorga. Masih ada 30 Inorga yang belum ada di Jateng. Harapanya, ke depan semua inorga yang ada di pusat, juga ada di Jawa Tengah,” tambah Maria, yang juga anggota DPRD Jateng.
Disisi lain, Maria mengaku, keberadaan KORMI memang belum sepopuler keberadaan KONI. Termasuk pula nama-nama inorga yang ada. Masyarakat belum banyak yang tahu nama-nama inorga yang ada.
“Tapi itu wajar kalau mayarakat belum banyak tahu keberadaan KORMI. Tapi sebetulnya, sudah banyak juga masyarakat yang mengenal KORMI dan jenis-jenis inargonya. Selama ini, kami menjalankan organisasi KORMI Jateng dengan mengandalkan semangat gotong royong. KORMI Jateng juga tidak mendapatkan dana hibah dari APBD Jateng. Karena keterbatasan dana itu, kami tidak bisa massif dalam mengenalkan keberadaan KORMI,” terangnya.
Meski demikian, tambah Maria, KORMI Jateng tidak menyerah. Pihaknya akan terus melakukan melakukan sosialiasi keebradan KORMI dan juga keberadaan inorga yang ada dengan kemampuan yang ada.
“Kami akan mengenalkan jenis-jenis inorga KORMI ke sekolah dan kampus. Istilahnya KORMI go to school. KORMI go to kampus. Kami optimis, dengan cara ini, akan ditemukan bibit unggul dari sekolah dan kampus. Karena pada dasarnya, jenis inorga yang ada di KORMI sudah familier di masyarakat,” terangnya.
BACA JUGA : Dibuka Asfirla Harisanto, Pagelaran Ebeg Bigar Ndalu di Rawalo Banyumas Menyedot Antusias Ribuan Warga
Sejarah KORMI
Melansari dari berbagai sumber, nama KORMI memang baru berdiri dalam beberapa tahun terakhir.
Awalnya, KORMI bernama FOMI yakni Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang didirikan oleh beberapa induk organisasi olahraga. FOMI ini sudah lama berdiri.
Seiring berkembangnya waktu dan dinamika di Pemerintahan, kemudian FOMI bertransformasi menjadi Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).
Kemudian pada tahun 2020 kembali melakukan perubahan menjadi Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia atau KORMI.
Selanjutnya, pada tahun 2022 melakukan perubahan lagi dengan menghapuskan kata Rekreasi dan menjadi Komite Olahraga Masyarakat Indonesia melalui proses Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diselenggarakan pada hari Rabu 22 Februari 2023.
KORMI tingkat pusat memiliki agenda rutin, salah satunya yakni kegiatan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS). FORNAS ini digelar dua tahun sekali dan FORNAS terakhir adalah FORNAS VII digelar bulan Juli 2023 di Stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Sedang agenda KORMI Jateng salah satu agenda rutinny adalah menggela Festival Olahraga Masyarakat Daerah (Forda) Tingkat Provinsi Jawa Tengah. FORDA ini digelar setiap tahun. FORDA Terakhir bulan Juni 2023 di Kompleks GOR Jatidiri Kota Semarang.
kegiatan Festival Olahraga Masyarakat Daerah (Forda) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Kompleks GOR Jatidiri dan aula kantor Disporapar Jateng, 8-10 Juni 2023.
Forda Jateng di Semarang ini sebanyak 7.660 orang, dengan 30 Induk Organisasi Olahraga (Inorga), dan tujuh eksebisi. (aris)
Berita Terbaru:
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!
