Peran Penting Tumbuhkan Kesadaran, Menanam Pohon Adalah Tanggungjawab Bersama

Foto : Tangkapan layar diskusi Webinar dengan mengambil tema “Gerakan Nasional Menanam Pohon” diikuti ratusan peserta, pada Senin 10 Januari 2022.

Yogyakarta (Sigi Jateng) – Kelestarian alam agar tetap terus terjaga tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah maupun segelintir kelompok masyarakat saja. Namun, semua memiliki peran yang sama yakni saling menjaga keseimbangan ekosistem sumber daya alam.

Untuk menjaga alam agar tetap lestari dibutuhkan gotong royong dan kebersamaan saling bergandengan tangan. Seperti menanam pohon agar habitat ekosistem alam tetap lestari. Tanggung jawab dalam pengawasan pun juga tidak lepas butuh kesadaran dari semua pihak.

Hal itu terungkap dalam sebuah diskusi Webinar yang digelar Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), PT. Bukit Asam Tbk (PTBA), Ikatan Alumni Teknik Perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta (IAMI), dan Ikatan Alumni Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta (IKAPERTA).

Dengan mengambil tema “Gerakan Nasional Menanam Pohon” pada Senin 10 Januari 2022, webinar dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB. Ternyata Webinar tersebut mampu menarik minat sebanyak 525 orang peserta yang mendaftar dengan kehadiran online mencapai 433 peserta.

Hadir selaku keynote speech (pembicara kunci-Red) Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut.,M.Si. Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen PDASRH-KLHK. Dia memaparkan ada sekitar 4000 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang harus dipulihkan, dimana 108 DAS sedang dalam prioritas pemulihan.

“Kerusakan DAS ini disebabkan oleh eksploitasi sumberdaya alam yang tidak terkendali, sehingga membutuhkan solusi berupa optimalisasi lahan, menjaga menara air alami, konservasi tanah dan air dan pemberdayaan masyarakat untuk menjamin kemanfaatan sosial dan ekonomi,” bebernya.

“PDASRH-KLHK juga memberikan informasi ketersediaan bibit untuk masyarakat yang dikelola oleh BPDAS masing-masing wilayah dan memfasilitasi forum-forum DAS di tiap provinsi,” imbuh Dr. Muhammad Zainal Arifin.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Pertambangan Tanjung Enim PT. Bukit Asam Tbk, Venpri Sagara menyampaikan informasi kegiatan rehabilitasi DAS oleh PTBA menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kunci pelaksanaan rehabilitasi DAS adalah sosialisasi agar masyarakat mau mendukung dan merawatnya. Rehabilitasi DAS ini memerlukan dukungan tindak lanjut kegiatan berupa pembinaan UMKM yang disesuaikan dengan potensi lokal,” tuturnya.

Direktur Utama PT. Biro Klasifikasi Indonesia, Dr. Rudiyanto selaku narasumber kedua mengungkapkan jika perusahaan BKI memiliki kegiatan terkait konservasi terumbu karang dan penanaman mangrove.

Pihaknya mengaku memang lebih fokus pada kegiatan penanaman pohon di kawasan pesisir, tetapi juga bisa berperan di hulu DAS dengan peran serta dari beberapa anak perusahaan.

 “Perbaikan terumbu karang dan mangrove diharapkan akan memperbaiki ekosistem kawasan pesisir dan menganggulangi kerusakan akibat gelombang tinggi, potensi bahaya abrasi, dan lain sebagainya,” terang Rudiyanto.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM, IPU menyampaikan langkah praktis dalam rehabilitasi DAS agar tepat sasaran sesuai dengan kondisi yang ada yakni harus mampu memberikan dampak kemanfaatan sosial ekonomi bagi masyarakat.

 “Misalnya dengan penentuan tanaman yang bisa memberikan manfaat tanpa harus menebangnya, seperti tanaman buah, biofarmaka, dan sebagainya. Maka dalam pelaksanaan penanaman pohon setidaknya bisa memenuhi syarat yuridis, teknis, manajemen, sosial dan ekonomi,” jelasnya.

Dari Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. mengingatkan pentingnya peran tanah dan lingkungan dalam mendukung program penanaman pohon. Hal itu bisa dimulai dari pentingnya proses fotosintesa sampai kemanfaatan sosial ekonomi lingkungan yang bisa diraih.

Beliau juga mengingatkan pentingnya sinergi para pihak dalam aksi nasional menanam pohon ini.

Diketahui, peserta webinar yang mencapai ratusan ini terlihat sangat antusias dan banyak memberikan pertanyaan. Pihak panitia pun atas dukungan dari sponsor memberikan 30 doorprice berupa 15 kaos, 10 bibit mangga red evory dan 5 bibit buah naga palora ekuador.

Para peserta berharap kegiatan tersebut rutin bisa dilaksanakan, sehingga bisa bersama mengawal kegiatan penanaman pohon dan perbaikan DAS di tanah air Indonesia. (*)

Berita Lainnya:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini