Menag Yaqut Sebut AICIS Jadi Kajian Islam Moderat dan Terbuka, Begini Penjelasannya

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka gelaran Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2022 di Mataram, NTB, Kamis, 21 Oktober 2022. Foto: tangkapan layar youtube

Jakarta (Sigijateng.id) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut jika perhelatan akademik Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) adalah miniatur kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat.

“Walaupun AICIS ini merupakan perhelatan internasional dalam bidang studi Islam, namun para ilmuwan dan guru besar pemerhati Islam dari berbagai kalangan juga dihadirkan,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (21/10/2022).

“Ini menandakan bahwa Annual International Conference on Islamic Studies merupakan sebuah miniatur kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat,” imbuhnya.

Dalam AICIS ke-21 ini mengangkat tema “Future Religion in G-20, Digital Transformation, Knowledge Management and Social Resilience”. Perhelatan ini berlangsung 20-22 Oktober 2022 di Mataram dan akan berlanjut di Bali pada 1-4 November 2022.

Menurut Menag, AICIS ini merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas, dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan.

Pelaksanaan Annual International Conference on Islamic Studies tahun ini melibatkan pembicara kunci dan pembicara undangan yang berasal dari mancanegara, dan dari latar belakang agama yang berbeda pula.

“Bentuk komitmen Kementerian Agama dalam memberikan penguatan kapasitas kepada para ilmuwan dan dunia intelektual di kalangan Kementerian Agama khususnya dan di Indonesia pada umumnya,” kata Menag.

Ia berharap AICIS menghasilkan peta jalan yang dapat dieksekusi dengan melibatkan para pemimpin dunia, bukan hanya pemimpin agama dan bukan hanya agama Islam saja, melainkan seluruhnya secara inklusif, termasuk para pemimpin politik, pemimpin organisasi-organisasi sosial dan pusat-pusat pendidikan, serta selebriti.

“Kalau perlu tunjuk duta untuk penugasan menjalankan strategi ini. Artinya, ikhtiar ini memerlukan effort yang serius,” tandas Menag. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini