Mahasiswa UIN Walisongo Ikut Sosialisasi Stunting di Desa Sukorejo Suruh, Ini Tujuannya

Mahasiswa KKN UIN Walisongo saat melakukan sosialisasi stunting di Desa Sukorejo Suruh. ( foto tim kkn)

KABUPATEN SEMARANG (sigijateng.id) – Mahasiswa KKN Reguler Posko 32 UIN Walisongo ikut memberikan sosialisasi soal stunting kepada warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Sosialisasi dilakukan dalam acara posyandu yang digelar di beberapa dusun yang ada di desa itu secara bergiliran.

Salah satu alasan mahasiswa UIN Walisongo ikut memberikan sosialisasi soal stunting karena desa Sukorejo sendiri terdapat anak yang mengalami Stunting.

Sosialisasi stunting dilakukan pada tanggal 3,8, dan 12 Oktober 2022 dalam acara posyandu di Dusun Krajan, Dusun Dombo, dan Dusun Kirang.

Posyandu ini sendiri dilaksanakan sebulan sekali pada setiap dusun. Setiap posyandu sudah memiliki kader-kadernya sehingga hal tersebut sangat membantu bidan desa untuk mengorganisir anak balita dan ibu hamil pada setiap desanya.

Adapun kegiatan di posyandu ini antara lain penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,dan pengukuran lingkar kepala.

Yulianti selaku bidan desa mengatakan bahwa di Desa Sukorejo terdapat 8 anak terindikasi mengalami stunting. Dan anaka tersebut tersebut juga sudah mendapatkan penanganan yang maksimal dari pihak desa maupun pihak puskesmas.

Sosialisasi stunting ini berisi tentang pengertian stunting itu sendiri, gejala stunting dan bagaimana cara menanganinya. Termasuk dalam hal ini yaitu untuk terus memantau tumbuh kembang anak dengan memeriksakan anak ke posyandu setiap bulan, agar ketika anak terindikasi Stunting maka dapat diatasi dengan cepat.

“Adanya sosialisasi stunting ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat terutama ibu hamil, dan orang tua yang memiliki anak balita agar selalu menjaga pola makan dan hidup sehat agar anak tidak mengalami stunting,” kata Yulianti.

Sementara, Gita Alentina selaku anggota KKN mengatakan bahwa tujuan diadakan edukasi stunting ini yakni untuk memberikan edukasi kepada para ibu maupun calon ibu perihal pemenuhan gizi seorang anak untuk mencegah anak mengalami stunting “Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat membuat orang tua lebih sadar mengenai tumbuh kembang anak apalagi mengenai permasalahan Stunting atau gagal tumbuh yang dapat menimpa anak karena kurangnya pemerolehan gizi pada anak sejak berada di dalam kandungan,” kata Gita. (tim kkn/asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini