Duh!! Habiskan Anggaran Rp1,4 Miliar, Kondisi Kandang Ayam di Blora Mangkrak

Kondisi Bangunan Kandang Ayam yang Mangkrak, Selasa (7/8/2022) (foto:agung/sigijateng)

BLORA (Sigi Jateng) – Bangunan Kandang Ayam senilai Rp1,4 miliar yang berada di Desa Brabowan Kecamatan Sambong, kini kondisinya dibiarkan mangkrak.

Padahal bangunan tersebut merupakan Bantuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang bersumber APBN tahun 2018 yang dulu diresmikan oleh Arief Rohman yang sekarang menjabat Bupati Blora.

Menurut Indarsih, Kades Brabowan, proyek kandang tersebut sudah tidak beroperasi sejak tahun 2020 setelah pemeliharaan pertama. Sebelumnya kandang tersebut dikelola oleh TPKK (Tim Pengelola Kegiatan Kandang) dan didampingi oleh pokja kabupaten, kecamatan, PMD dan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

“Pernah produksi doc (anak ayam) 700 ekor, ayam joper 500 ekor sampai 2 kali dan pengelolaan doc 8 kali,” ungkapnya.

Saat itu hasilnya tidak maksimal dan pemasarannya sulit, sehingga biaya produksi dan hasil penjualannya tidak sesuai.

“Sekarang kandangnya mangkrak. Terus dananya dari mana lagi? Dana yang dulu sudah hilang dan masyarakat tidak mau lagi. Yang tersisa hanya kandang, mesin penetas, kulkas 2 unit dan mobil. Barang tersebut masih ada semuanya. Yang tidak ada ayamnya. Asset tersebut sudah diserahkan ke BUMdes,” ujarnya, Selasa (7/6/2022).

Ketidakberhasilan ternak ayam tersebut, lanjut Indarsih, dikarenakan pendamping tidak maksimal memberikan penyuluhan kepada warga.

“Yang jelas kurangnya pendampingan dan tidak maksimal. Harusnya pendampingan dari awal sehingga masyarakat bisa yakin dan bisa diberdayakan. Padahal pendamping itu ada anggarannya,” tegasnya.

Lebih lanjut Indarsih mengungkapkan jika kandang tersebut akan diaktifkan kembali rencananya akan dilakukan penyertaan modal dari Dana Desa.

“Ada rencana penyertaan modal tapi itu harus dimusyawarahkan dulu,” tutur dia.

Sementara itu, ketua BUMdes Brabowan Sukardi menjelaskan, aset-aset tersebut saat ini sudah didata dan diinventarisir.

“Sudah kami data dan barangnya semua masih ada,” ujar Sukardi. (Agung)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini