Didampingi FPP Undip, Wanita Tani Mojosongo Boyolali Ubah Singkong Jadi Mocaf

Tim FPP Undip berfoto Bersama dengan Kelompok Wanita Tani Mojosongo Boyolali usai pelatihan pembuatan singkong jadi mocaf, Kamis (23/6/2022). ( foto fpp undip)

SIGIJATENG.ID – Kabupaten Boyolali dikenal sebagai sentra peternakan sapi perah. Sebagian besar lahan pertanian ditanami rumput dan singkong yang digunakan sebagai pakan ternak. Produksi singkong yang tinggi pada musim panen, menyebabkan harga jual singkong rendah. Hal ini membuat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berada di Desa Karangnongko Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali merasa prihatin.

Yuni selaku ketua KWT bertekad untuk melakukan pengolahan singkong agar nilai ekonomisnya meningkat. Keinginan KWT direspon oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) UNDIP dengan menerjunkan Tim Pengabdian dari program studi Agribisnis.

Kegiatan pendampingan pengolahan singkong menjadi tepung mocaf telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2022 di Dusun Tompe Desa Karangnongko Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Pelatihan dipandu oleh Migie Handayani, S.Pt., M.Si. beserta tim.

“Singkong jika diproses dengan teknologi sederhana dapat menjadi mocaf, sehingga akan memberikan nilai tambah bagi penghasilan keluarga petani peternak” papar Migie di hadapan peserta.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa tepung mocaf merupakan tepung yang dihasilkan melalui proses fermentasi mikroba atau enzimatis sehingga kualitasnya lebih baik, karena mempunyai kandungan nutrien seperti soluble fiber, karbohidrat, kalsium, protein, oligosakarida, fosfor, fitoestrogen dan glukosa.

Dr. Ir. Titik Ekowati, M.Sc, selaku anggota tim menjelaskan bahwa tepung mocaf dapat digunakan sebagai bahan campuran atau substitusi olahan makanan yang selama ini menggunakan tepung terigu, seperti: roti tawar; cookies, crackers, dan aneka biskuit lainnya; mie, muffin, kue putri salju, brownies, castengel, dan aneka kue dan makanan olahan lainnya.

“Penggunaan mocaf sebagai pengganti tepung terigu dari sisi kesehatan sangat baik, karena bebas gluten, sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes maupun pengidap autis” jelas Titik.

Aktivitas KWT ini akan didampingi oleh Tim dari PS Agribisnis FPP UNDIP secara rutin dan merupakan sinergitas antara petani peternak dengan Perguruan Tinggi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Acara pelatihan ditutup oleh Wakil Dekan FPP, Agus Setiadi, S.Pt., MSi., Ph.D. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini