Peserta Resmi Muktamar ke 34 NU di Lampung Hanya 2.295 Orang, Inilah Rinciannya

Gedung megah milik Universitas Lampung yang akan menjadi lokasi agenda Muktamar Ke-34 NU. ( foto nuonline)

LAMPUNG (Sigijateng.id) – Muktamar ke 34 NU di Lampung digelar dalam situasi masih pandemic, karenanya jumlah peserta resmi juga dibatasi.

Rencananya, Muktamar ke 24 NU di Lampung akan dibuka secara langsung hari ini, Rabu (22/12/2021) oleh Presiden RI Jokowi Widodo. Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga dijadwalkan hadir di acara pembukaan.

Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU Kiai Imam Aziz  mengatakan, karena situasi seperti ini, jumlah peserta dibatasi. Panitia Nasional Muktamar telah mengambil pilihan skema kepesertaan yang dinilai moderat dengan tiga orang utusan dari setiap wilayah dan cabang. Masing-masing utusan tersebut adalah rais syuriyah, ketua tanfidziyah, dan kiai non-struktural.

“Jadi satu orang rais syuriyah, satu orang ketua tanfidziyah, dan satu orang kiai kultural. Itu jumlahnya sekitar 2.000-an, dengan panitia sudah hampir 3.000. Kita ambil pilihan yang paling moderat. Kan ada pilihan dua sampai empat. Kita ambil yang tiga orang,” jelas Kiai Imam Aziz.

Pilihan skema peserta dengan masing-masing tiga orang itu, berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang). Maka total peserta sebanyak 1.959 orang. kemudian ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang, sehingga akan ada 2.295 peserta resmi yang menghadiri muktamar.

Pada Muktamar ke 34 ini, dari PCNU Kota Semarang hadir menjadi peserta adalah Rais Syuriyah KH Hanief Ismail Lc, Ketua Tanfidziyah Dr KH Anasom M.Hum dan unsur pondok pesantren Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan. Mereka bertiga sudah berada di lokasi dengan pesawat terbang.

“Utusan-utusan yang secara resmi telah ditetapkan itu sudah mendaftar secara online (daring). Pendaftaran itu berbasis nomor induk kependudukan (NIK) yang langsung terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi,” kata Kiai Imam Aziz.

Kiai Imam Aziz mengatakan, panitia tetap berharap gelaran muktamar tidak sampai menimbulkan kerumunan dan bahkan menciptakan klaster Covid-19. Panitia juga akan mengatur agar supaya peserta resmi maupun peserta tidak resmi bisa nyaman berada di Lampung.

“Kita akan buat supaya mereka tidak harus wira-wiri. Bahkan kita menyiapkan aplikasi bazzar virtual. Jadi nanti saya di mana, pesan apa gitu, langsung diantar. Nggak usah ada bazzar yang ramai. Bahkan, acara-acara hiburan, misalnya ada acara musik, itu virtual semua,” katanya. Sebagai upaya menjaga kerumunan itu, panitia telah membuat berbagai skenario untuk meyakinkan pemerintah bahwa gelaran Muktamar ke-34 NU ini taat pada protokol kesehatan. Kerumunan, sebisa mungkin, akan diminimalisasi.

Untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan, panitia memastikan agar pembukaan di Pesantren Darussa’adah hanya dihadiri sebagian orang saja. Peserta sudah mulai dibagi sejak pendaftaran dan kedatangannya.

“(Peserta) yang sudah di Darussa’adah, ya sudah di situ saja, yang sudah di UIN ya sudah di UIN saja untuk mengurangi. Meskipun kita tidak bisa mencegah orang wira-wiri, tapi mengurangi mobilitas dan kerumunan. Itu yang paling penting,” katanya.

Kiai Imam mengataka lingkungan Pesantren Darussa’adah sejak gapura di pinggir jalan raya, akan disterilisasi saat pembukaan muktamar nanti. Semua peserta bakal diberikan kesempatan memarkir kendaraan di sebuah lahan yang berada di seberang gapura selamat datang Pesantren Darussa’adah.

Panitia menyispkan mobil khusus untuk menjemput dan mengantar peserta ke lokasi pembukaan muktamar. (aris)

Berita Lainnya:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini