Pandemi Belum Usai, Kemenkes Terus Gencarkan Sosialisasi Vaksinasi Covid-19

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Foto: Istimewa

Jakarta (Sigi Jateng) – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menuturkan untuk mendorong percepatan vaksinasi Covid-19, Kemenkes bersama berbagai pihak melakukan sosialisasi untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum selesai.

“Kita menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama terutama pada desa-desa yang jauh dari perkotaan yang informasinya terlambat serta memastikan tugas kesehatan menyampaikan informasi yang benar,” kata Nadia pada acara dialog bertajuk; “Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan” secara daring, Rabu (1/12/2021).

 Sosialisasi pencegahan Covid-19.

Nadia juga menambahkan, Kemenkes mendorong pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota untuk mencari inovasi untuk percepatan vaksinasi seperti yang dilakukan oleh pemerintah Sumatera Barat (Sumbar).

“Kalau kita lihat Sumatera Barat yang tadinya cakupan vaksinasi sedikit dari 30%, saat ini sudah sangat cepat bahkan sampai dengan 60%. Artinya banyak inovasi yang bisa kita lakukan bersama -sama dengan pemda agar inovasi tersebut betul-betul spesifik sesuai kebutuhan daerah masing-masing,” paparnya.

Dikatakan Nadia, meningkatkan cakupan vaksinasi ini karena Indonesia masih didominasi oleh varian Delta. Varian ini mempunyai bermutasi hingga mencapai 22 variasi. Selain itu, saat ini ada varian Omicron yang menjadi perhatian dunia.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Sumbar, Jasman mengatakan, awal pelaksanaan vaksinasi di Sumbar terkendala informasi hoaks.

“Saya masyarakat Sumatera Barat itu sangat terbuka pikirannya tetapi masalah hoaks ini harus kita lawan bersama-sama. Karena hoaks ini masuk lewat pintu yang kita tidak ketahui,” kata Jasman.

Jasman menuturkan, sebagus apapun informasi yang disampaikan kepada masyarakat lebih didominasi oleh berita hoaks. Selain itu, lanjut Jasman, kultur dan budaya juga menjadi penyebab vaksinasi terkendala.

Dikatakan Jusman, saat ini dengan berbagai macam pendekatan serta melibatkan semua tokoh masyarakat, tokoh agama hingga perguruan tinggi mulai dapat mengatasi kendala vaksinasi Covid-19 ini. Meski begitu, dapat teratasi 100%. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini