Libur Nataru, Seorang PKL Minta Pemerintah Tidak Terapkan PPKM

Ilustrasi: Suasana PKL Kawasan Siampanglima Semarang ( foto dok sigijateng.id)  

SEMARANG  (Sigijateng.id) – Adanya kabar pemerintah akan memberlakukan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia bikin resah seorang pedagang kaki lima di Kota Semarang. Meski itu baru wacana dan belum ada juklak dan juknis membuat  pedagang kaki lima bidang kuliner kawathir dagangannya akan kembali sepi.

“Harapan kami, tidak ada PPKM level tiga saat libur Nataru  akhir Desember 2021. Kalau ada PPKM dagangan saya sepi,” kata Harti, warga Semarang Timur Kota Semarang, Jumat (19/11/2021).

Menurutnya, PPKM tidak perlu diberlakukan, mengingat saat ini Kota Semarang sudah kondusif. Angka covid- 19 juga sudah menurun. Namun demikian, memang warga harus selalu taat protokol kesehatan.

“Yang penting warga selalu diingatkan  agar selalu taat protoko kesehatan.  Dan tidak memberlakukan PPKM Level 3,” terangnya.

Pengalaman kemarin, kata dia, saat PPKM diberlakukan, pendapatan dirinya menurun drastis. “Ini sudah mulai membaik. Kalau PPKM lagi, akan sepi lagi,” katanya.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya masih menunggu surat edaran (SE) dari Kementerian Dalam Negeri. Namun, pihaknya sudah mencermati apa yang sudah disampaikan Menko PMK bahwa kebijakan ini diambil dalam rangka mencegah mobilitas tinggi selama Nataru.

“Belum (PPKM Level 3), kita masih menunggu SE Mendagri. Kemarin para Pendeta dan Romo kontak saya, gimana ini pak. Saya jawab coba kita tunggu dulu,” katanya ditemui usai melantik pejabat fungsional Pemprov Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (19/11).

Meski begitu, Ganjar meminta para Pendeta dan Romo untuk menggelar perayaan Natal dengan terbatas. Ibadah dan perayaan bisa dilaksanakan secara hybrid, yakni sebagian datang ke tempat ibadah, sebagian lagi di rumah.

“Saya sampaikan ke beliau, kalau mau melaksanakan Natal, perayaannya mungkin terbatas sekali dan bisa hybrid. Atau yang ingin merayakan tahun baru nanti dulu karena adanya ketentuan ini,” jelasnya.

Ganjar juga meminta masyarakat untuk tidak cuti selama Nataru. Kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng, Ganjar juga melarang mereka mudik.

“Nggak ada cuti, liburnya dua hari itu saja. Bekerja saja, biar tidak ada mobilitas tinggi. ASN nggak boleh mudik,” tegasnya.

Terkait kemungkinan penyekatan arus lalulintas di Jawa Tengah, Ganjar mengatakan belum melakukan kebijakan itu. Namun kalau terjadi peningkatan, bukan tidak mungkin pihaknya melakukan tindakan kondisional untuk mengatur traffic.

“Tempat wisata juga sama, akan kita batasi. Kalau nanti diberlakukan PPKM level 3 kan otomatis ketentuan-ketentuan akan lebih ketat lagi,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, pemerintah pusat berencana menerapkan PPKM Level 3 di seluruh wilayah Indonesia. Penerapan itu akan dilaksanakan selama libur Natal dan tahun baru (Nataru). Dengan begitu, maka sejumlah pengetatan akan kembali diberlakukan.

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, PPKM Level 3 akan diberlakukan mulai 24 Desember sampai 2 Januari. Masyarakat dilarang melakukan pesta kembang api, pawai, arak-aeakan yang menyebabkan kerumunan besar.

Selain itu, masyarakat dilarang mudik dengan tujuan tidak primer. Masyarakat juga dilarang bepergian selama Nataru. Sejumlah fasilitas umum di daerah diminta ditutup dan aturan perjalanan naik transportasi umum akan diperketat.

Para pegawai baik ASN, TNI/Polri dan karyawan swasta dilarang mengambil cuti selama Nataru. Jumlah pengunjung di tempat publik seperti bioskop, cafe, restoran dibatasi maksimal 50 persen. Jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan juga dibatasi maksimal 50 persen dan dibatasi jam bukanya sampai pukul 21.00. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini