Jakarta (Sigi Jateng) – Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, penularan dari varian Omicron lebih cepat dari varian sebelumnya namun sebagian besar kasus Covid-19 akibat varian tersebut hanya gejala ringan dan ada yang tidak menunjukan gejala.
“Jadi tidak sampai dirawat dan tidak sampai menimbulkan keadaan yang berat,” ucapnya pada dialog bertajuk “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit: Melawan Hoaks tentang Covid-19”, Selasa (30/11/2021).
Menurut Hindra, hingga saat ini varian Omicron dominan ditemukan Afrika Selatan (Afsel), apabila ditemukan varian tersebut terdeteksi di Indonesia seharusnya sudah Indonesia sudah siap karena cakupan vaksinasi Indonesia saat ini sudah tinggi. Pasalnya, apapun jenis vaksin yang digunakan saat ini masih dapat melindungi individu dari varian Omicron.
“Mudah-mudahan kalau varian Omicron ada di Indonesia dan terdeteksi, mudah-mudahan gejalanya ringan tidak sampai harus dirawat sehingga tidak merepotkan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan,” ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, munculnya varian B.1.1.529 atau varian Omicron merupakan hasil kombinasi mutasi dari varian lainnya seperti Delta, Alpha, Beta, Gamma, AY.23 dan AY.4.
Oleh karena itu, Nadia menuturkan, varian Omicron harus diantisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus seperti yang terjadi pada Juli 2021. Pasalnya, varian Omicron jauh lebih cepat menular dari varian sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, World Health Organization (WHO) telah menetapkan varian Omicron masuk sebagai Variant of Concern (VoC) atau varian menjadi perhatian. Pasalnya, secara epidemiologis berpotensi meningkatkan angka penularan seperti kasus bisa naik.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, hingga saat ini gejala penularan Omicron ini mirip dengan varian Covid-19 lainnya seperti Delta, Alpha dan lainnya.
varian Omicron ini kemungkinan besar lebih cepat menular melihat angka grafik penularan di Afsel ketika dibandingkan dengan kecepatan penularan varian Delta yang bahkan lebih cepat dari varian -varian sebelumnya, tetapi Varian Omicron lebih cepat lagi penularannya.
“Dalam kurun waktu 22 hari, hasil perkembangan Varian Omicron jauh lebih cepat menular,” ucapnya. (Dye)
Baca Berita Lainnya
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!