Sempat Terjadi Protes,  Didit Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua KNPI Kota Semarang

Adityo Pratomo  (Didit) menerima petaka simbol mandat ketua KNPI  (mushonifin/sigijateng.id)


SIGIJATENG.ID
, Semarang – Setelah berkompetisi dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Semarang ke-XIV akhirnya Adityo Pratomo terpilih sebagai ketua DPD KNPI Kota Semarang periode 2019-2023. Didit, sapaan akrabnya, akhirnya teripilih secara aklamasi pada Minggu (30/11) dini hari.

Choirul Awaludin, demisioner ketua DPD KNPI Kota Semarang 2016-2018 mengatakan suasana musda berjalan agak alot karena terjadi aksi protes dan walk out dari beberapa peserta.

“Alhamdulillah suasana yang sempat memanas itu bisa kita kendalikan sehingga agenda bisa berjalan sesuai waktu yang diagendakan, ” ujarnya.

Dikatakan Awaludin, adanya dualisme kepengurusan di beberapa organisasi kepemudaan (OKP) menjadi faktor utama. 

“Sebabnya beberapa OKP mewakilkan delegasi ganda dengan surat tugas ganda juga, sehingga kami harus memverifiksasi kembali keabsahan delegasi OKP bersangkutan,” jelasnya. 

Pada Musda tersebut, peserta yang hadir ada 93 pemilih terdiri dari DPK, OKP, tamu-tamu dari DPD KNPI kota/kabupaten sejawa tengah, DPD KNPI jateng dan Majelis Pemuda Indonesia. Awaludin juga menjelaskan pada akhirnya Musda berjalan lancar.

”Insiden itu (aksi protes dan walk out) tidak membuat musda terhenti. Sebab musda masih sesuai kuorum dengan adanya 70 persen voter dari total 93 pemilik suara yang tercatat sebagai anggota KNPI Kota Semarang. Semua dijalankan sesuai peraturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,” kata Awaludin.

Hasil musda juga menetapkan seluruh peserta menerima laporan pertanggungjawaban pengurus KNPI Kota Semarang periode 2016-2019 tanpa syarat. Selain itu, juga dibentuk tim formatur yang diisi Ketua Terpilih Aditya Pratomo, Ketua Lama Awaludin, dua perwakilan OKP dan satu perwakilan Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) yang akan membentuk pengurusan baru secara komplet.

”Hasil musda ini akan dilaksanakan. Semisal ada oknum yang tidak setuju dan menyatakan hasil musda tidak sah, silakan mencabut keanggotaan di KNPI Kota Semarang kalau hanya membuat gaduh. Semua hasil ini kami laporkan ke Pemerintah Kota Semarang dan KNPI Jawa Tengah,” lanjut Awaludin.

Dia tidak ingin di Kota Semarang dan Jawa Tengah terjadi dualisme KNPI seperti di tingkat nasional yang ada tiga klaim pengurus sah KNPI pusat. ”Kami ingin di Kota Semarang dan Jateng tetap solid dengan adanya satu organisasi resmi saja,” tandas Awaludin. (Mushonifin) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini