Rebut Piala Wali Kota, 16 Kecamatan Adu Kekuatan di Lapangan Futsal

Para pemain futsal berfoto bersama dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Semarang, Gurun Risyadmoko setelah upacara pembukaan

SIGIJATENG.ID, Semarang – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang tersebar di 16 kecamatan di Kota Semarang mengikuti turnamen Futsal. Turnamen berlangsung selama dua hari, pada Sabtu – Minggu (23-24/2/2019) di lapangan Futsal Sport Center Kelurahan Lamper Tengah Kota Semarang. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Wartawan Balai Kota Semarang (Forwakot) bekerjasama dengan Pemkot Semarang. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Semarang, Gurun Risyadmoko. 

Ketua Panitia Turnamen Futsal Antar Kecamatan se-Kota Semarang “Wali Kota Semarang Cup 2019” dari Forum Wartawan Balai Kota (Forwakot) Semarang, Nurul Wahid mengatakan turnamen digelar dalam rangka menyemarakkan hari jadi ke-472 Kota Semarang 2019, sekaligus mempromosikan keberadaan sport centre yang telah dibangun Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang di Kelurahan Lamper Tengah. 

“Bahwa sekarang di Semarang sekarang ada lapangan futsal sintetis gratis untuk warga,” kata Wahid usai pembukaan turnamen. 

Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan lapangan futsal tersebut. Sehingga bisa menggali potensi munculnya atlet-atlet berbakat di Kota Semarang. “Selain itu, tentu saja juga untuk meningkatkan komunikasi silaturahmi antar pegawai kecamatan. Forwakot juga ingin turut berperan sebagai asosiasi wartawan yang mendorong  program ‘bergerak bersama’ membangun Kota Semarang,” katanya. 

Melalui turnamen futsal ini, Wahid berharap selain meningkatkan pembinaan dan prestasi futsal dari kalangan, juga menginspirasi kalangan generasi muda di Kota Semarang untuk menggalakkan olahraga.

“Setiap kecamatan satu tim jadi ada 16 tim. Pertandingan menggunakan sistem gugur. Jika terjadi hasil seri, langsung dilakukan adu tendangan pinalti tanpa ada tambahan waktu. Untuk waktu pertandingan  2×10 menit,” bebernya. 

Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Semarang, Gurun Risyadmoko mengatakan lapangan futsal di Kelurahan Lamper Tengah tersebut adalah satu dari lima sport centre yang dibangun oleh Pemkot Semarang. 

“Insya Allah, nanti akan ditambah lagi oleh Pak Wali Kota hingga 16 kecamatan. Harapannya, Semarang mampu menggali potensi atlet berdasarkan usulan dari bawah. Di samping ada proses yang dikelola oleh Dinpora dan KONI,” katanya. 

Dia juga menegaskan akan ada perbaikan maupun penambahan fasilitas sport centre. 

Musrenbang tahun depan, lanjut dia, bisa diusulkan untuk penambahan bangunan pengaman, fasilitas jaring, dan seterusnya. “Sehingga lapangan futsal ini bisa digunakan oleh masyarakat lebih baik dan nyaman. Hal paling penting lagi adalah perawatan. Pembangunan lapangan ini dilakukan oleh Distaru, sedangkan pengelolaannya diserahkan ke kecamatan untuk digunakan masyarakat. Pengelolaannya harus musyawarahkan, agar remaja bisa menyalurkan bakat dan berprestasi,” katanya. 

Sejauh ini, lanjut Gurun, Kota Semarang selalu juara umum dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). “Kami berharap Porprov bisa terus dipertahankan. Semarang kan sudah juara umum ketiga kali. Untuk selanjutnya, Insya Allah Semarang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Porprov tahun depan,” 

Satu lagi, lanjut Gurun, pembangunan yang akan dikerjakan adalah pembangunan Stadion Citarum. “Nanti akan dibangun lagi dengan diberikan rumput sintesis dan beberapa fasilitas lain. Anggarannya kurang lebih Rp 12 miliar,” katanya. 

Menurutnya, Stadion Citarum sebetulnya telah bersolek lebih bagus saat ini karena sudah dilakukan pembangunan tahun lalu. Namun masih diperlukan penambahan fasilitas untuk mendukung agar lebih baik. “Dengan ditambah rumput sintesis, maka Stadion Citarum ini agar menjadi kebanggaan warga Kota Semarang,” katanya.  Termasuk Lapangan Futsal Manunggal Jati, telah didesain sebagai lapangan futsal berstandar international. “Kalau yang sport centre diperuntukkan untuk ekshibisi atau pelatihan saja. Sedangkan Lapangan Futsal Manunggal Jati dipakai apabila ada event-event berstandar nasional maupun international. Tapi masyarakat juga bisa menggunakan,” ujarnya. (rafif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini