Awas !!, Penyemprotan Fogging Terlalu Banyak, Ini Dampaknya

nyamuk (pixabay.com)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jawa Tengah saat ini sedang meningkat. Dari sejumlah daerah, penyebaran DBD tertinggi yakni berada di Kota Semarang dan Kota Tegal. 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menerangkan, dalam kurun waktu kurang dari 20 hari ini, tepatnya mulai 1 Januari sampai 18 Januari, jumlah kasus penderita DBD mencapai 75 kasus.

“Kendati demikian, belum ditemukannya kasus KLB akibat penyebaran DBD. Karena perbandingan angka penularannya dihitung setiap dua bulan,” ujarnya, Jumat (18/1/2019).

Disisini, Dinkes juga akan memperketat aturan penggunaan fogging untuk penanggulangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, asap fogging yang berlebihan malah tidak akan mampu membasmi jentik-jentik nyamuk aedes aegypti.

“Soalnya jentik nyamuk aedes aegypti dua hari setelah penyemprotan malah berkembangbiak lebih pesat. Makanya kami sedang memperketat penggunaan fogging saat DBD marak di beberapa wilayah,” imbuhnya.

Penyemprotan fogging yang terlalu banyak, lanjut Yulianto, malah akan berdampak pada hewan kecil lainnya. Dinilainya, itu akan membunuh serangga lain seperti kupu-kupu, kunang-kunang dan capung yang ada di dekat rumah warga.

“Kan sayang sekali malahan. Lebih baik tiap kepala keluarga menggiatkan lagi 3M, ayah sebagai kepala keluarga bisa jadi jumantik yang rutin menggiatkan pembersihan sarang nyamuk di dalam rumah. Bisa dimulai dari areal genangan air sekitar rumah. Selain itu, kubangan air di dispenser maupun alat rumah tangga lainnya harus disterilkan,” tuturnya. (Dian/Rizal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini