Warga Sekitar Indekos Ungkap Kondisi Mahasiswi Dokter Spesialis Undip Saat Ditemukan, Ada Seperti Suntikan di Kasur

Ilustrasi-Mahasiswi PPDS Undip Ditemukan Tewas di Kamar Indekos. Foto: pixabay.com

Semarang (sigijateng.id) – Mahasiswi kedokteran Undip yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos menyisakan duka mendalam. Bahkan, peristiwa tersebut menarik perhatian warga sekitar indekos di daerah Lempongsari.

Salah seorang warga sekitar, T mengatakan sempat melihat keramaian di kos tersebut sekitar pukul 21.00 WIB hari Senin (12/8). Awalnya dia mengira ada penggerebekan.

“Awalnya saya kira ada apa kok ramai-ramai. Saya kira gerebekan. Terus kok ada Inafis. Ternyata ada yang meninggal,” kata T kepada awak media, Kamis (15/8).

T sempat melongok ke dalam kamar korban saat itu dan melihat jenazah ada di atas kasur. Terlihat juga sebuah alat seperti suntikan. Selain itu ada teman pria korban yang sesenggukan di sana. “Ada di kasur posisinya. Ada seperti suntikan,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik kos tempat ditemukannya seorang mahasiswi dokter spesialis yang meninggal di Semarang menceritakan kondisi korban saat ditemukan. Saat ditemukan, korban posisinya berada di kasur.

Pemilik kos, Anton, mengatakan dia dihubungi rekan korban hari Senin (12/8) lalu sekitar pukul 21.00 WIB untuk dibawakan kunci cadangan. Dia langsung bergegas ke kos yang berada di daerah Lempongsari tersebut.

“Temannya minta tolong saya minta kunci cadangan untuk dibuka. Kemudian saat dibuka, penghuni kos sudah dalam posisi tiduran di kasur. Saya menghubungi kepolisian. Tidak terlalu lama, dari Polsek datang,” kata Anton kepada awak media, Kamis (15/8/2024).

Anton menjelaskan, dari keterangan rekannya, korban tidak bisa dihubungi sejak Senin pagi. Kemudian rekannya panik saat korban yang ada di dalam kamar tidak merespons saat dihampiri.

“Katanya Senin pagi sudah tidak bisa dihubungi. Orang tuanya langsung datang setelah ditemukan. Sekitar jam 03.00 WIB dibawa pulang ke Tegal,” ujarnya.

Ditanya soal sosok korban, Anton mengatakan tidak sering berkomunikasi sehingga tidak mengetahui bagaimana kehidupan sehari-hari korban.

Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan meninggal di kamar kosnya daerah Lempongsari hari Senin (12/8) lalu. Ada dugaan korban bunuh diri dan merujuk pada perundungan. Kemenkes juga sudah menghentikan kegiatan Prodi Anastesi di RSUP dr Kariadi tersebut dengan menyebut adanya indikasi perundungan.

Pihak Undip membantah adanya perundungan dan menjelaskan korban juga memiliki masalah kesehatan yang kemudian membuat korban ingin mengundurkan diri. Namun sebagai penerima beasiswa, ada beberapa hal administratif sehingga korban mengurungkan niatnya mundur. Undip juga menyampaikan duka dan sudah berkomunikasi dengan Dirjen Yankes. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini