Terancam Sumber Mata Air Ngesong Dieksploitasi PDAM Grobogan, Ribuan Warga Desa Karangasem Wirosari Unjuk Rasa

Warga Karangasem saat melakukan penolakan di Balai Desa setempat. (Foto sugiono / sigi jateng)

Grobogan (Sigi Jateng) – Wacana Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Grobogan Jawa Tengah untuk memanfaatkan sumber mata air “Ngesong” guna memenuhi kebutuhan “PT Pungkok” mendapat penolakan oleh ribuan warga yang selama ini dalam kehidupan sehari hari mengandalkan sumber mata air tersebut.

Puluhan spanduk bertuliskan kalimat penolakan terbentang sejak Selasa (05/03/2024). Penolakan warga tersebut tidak hanya membentangkan spanduk, namun berujung  ratusan warga yang mewakili ribuan Kepala Keluarga (KK) Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan mendatangi Balai Desa setempat untuk menyampaikan penolakanya, Kamis (7/03/2024).

Tokoh Masyarakat Desa Karangasem Nur Hartop mengungkapkan, terkait hal ini sebelumnya masyarakat tidak pernah diajak musyawarah oleh pihak PDAM, tiba tiba ada sekelompok orang tidak dikenal yang melakukan survey dan pengukuran tempat yang rencana akan dijadikan jalur pipa. Karena warga penasaran sehingga sejumlah warga menanyakan langsung kepada kelompok tersebut, ternyata diketahui jika mereka melakukan survey untuk jalur pipa air PDAM untuk pengambilan air Sumber Ngesong. Tentu saja hal ini membuat warga geram karena terancam sumber mata air Ngesong akan dieksploitasi oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air pada PT Pungkok. Hingga warga beramai  rami melakukan penolakan.

“Untuk saat ini kehidupan kami hanya bernaung dari sumber Ngesong, itu saja kalau musim kemarau masih harus kami gilir aliranya karena sumbernya sudah berkurang. Bagaimana jika nanti dimanfaatkan oleh PDAM untuk kebutuhan diluar warga Karangasem,” keluh Nur Hartop, Kamis (07/03/2024).

Sementara itu, Ketua RT setempat Marno mengatakan, jika ia dan semua ketua RT yang mewakili para warganya sepakat menolak adanya wacana PDAM Grobogan memanfaatkan sumber Ngesong untuk dijual ke pihak lain selain warga sekitar ngesong khususnya warga Desa Karangasem. Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan membatalkan rencana PDAM tersebut.

“Jika penolakan kami hari ini tidak diperhatikan, kami akan melakukan unjuk rasa besar besaran,” katanya.

Menurut catatan dari desa Karangasem, selama ini sumber mata air Ngesong dipergunakan oleh 3600 KK untuk kebutuhan air di pemukiman. Kemudian Sumber Ngesong juga dimanfaatkan warga untuk mengaliri persawahan. Desa Karangasem juga merupakan pusat home industri Genting dan Batu Bata, dimana desa ini  ada 2000 home industri yang kelangsungan produksinya juga mengandalkan dari sumber air Ngesong. Guna menambah penghasilan warga, dalam waktu dekat BumDes Karangasem juga akan memanfaatkan sember Ngesong untuk dibuat wisata air yaitu kolam renang dan kelompok atraksi air (Rafting).

Kepala Desa Karangasem Kanto mengatakan, mengingat  adanya polemik tentang penolakan oleh warga terhadap wacana PDAM Grobogan untuk memanfaatkan sumber air Ngesong ini pihaknya segera meresponya. Pihaknya telah melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), Kamis (07/03/2024). Hal ini mengingat pentingnya dalam kebutuhan masyarakat terjadi.

Sebelum wacana PDAM ini diwujudkan, pihaknya harus segera menyampaikan kehendak warga kepada Pemkab Grobogan. Hasil  dari musdesus ini akan dibuatkan berita acara dan segera disampaikan kepada Bupati Grobogan, Ketua DPRD dan Kapolres Grobogan. Kades berharap agar Pemkab Grobogan mengurungkan niatnya untuk mengeksploitasi sumber   air Ngesong.

“Mengingat satu satunya sumber air Ngesong sebagai kehidupan warga Karangasem, kami berharap Pemkab Grobogan mengurungkan niatnya untuk mengeksploitasi sumber tersebut,” harap Kades. (gik)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini