Sstt… Ada Koleksi Baru Menarik di Museum Kretek Kudus, Pengunjung Bisa Belajar Bikin Rokok Kretek, Mau Tau?

Koleksi museum kretek Kudus. Foto : Istimewa

Kudus (sigijateng.id) – Museum Kretek baru-baru menjadi sorotan setelah muncul di serial Gadis Kretek yang tengah naik daun. Museum yang berada di Kudus ini khusus dibangun untuk memperkenalkan sejarah kretek. Saat ini, jumlah benda yang dimiliki ada 1.061 koleksi mulai dari peralatan, diorama hingga kemasan rokok sejak zaman dulu.

Museum Kretek yang dibangun dan diresmikan pada 3 Oktober 1986 ini memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya yakni dengan ditambahkannya koleksi benda berupa meja linting rokok kuno pemberian hibah dari PT. Nojorono Tobacco International Kudus.

Menariknya pemberian meja kuno dari salah satu perusahaan rokok di Kudus ini, para pengunjung bisa mencoba langsung aktifitas bathil dan nglinting meracik rokok kretek hasil tangan sendiri. Sensasi tersebut bisa didapatkan, saat berkunjung di Museum Kretek.

Hal tersebut seperti terlihat saat acara seremonial penyerahan hibah dari manajemen PT. Nojorono, diterima oleh Penjabat (Pj) Bupati Kudus Hasan Chabibie dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah, di museum setempat, pada Selasa (26/3).

Nampak sejumlah pejabat dan undangan pun tertarik mencoba langsung bagaimana membuat rokok kretek yang merupakan kekayaan dan asset kota Kudus hingga dikenal sebagai Kota Kretek.

“Hibah berupa meja linting rokok tersebut, sangat bermanfaat menambah koleksi benda yang dimiliki Museum Kretek. Keberadaan alat produksi rokok manual itu, jadi cerita perjalanan panjang perkembangan industri rokok kretek di Kudus,” kata Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie.

“Ini menjadi pelajaran berharga bagi pengunjung saat mencoba melinting rokok kretek,” sambungnya.

Hasan berharap, semakin banyak pengusaha industri rokok yang mau menghibahkan peralatan kuno, sehingga dapat memberi nilai edukasi sejarah perkembangan kretek di Indonesia.

Sementara itu, Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata menambahkan, tujuan hibah meja linting itu bukan untuk membuat tempat produksi kecil, namun sifatnya sebagai bagian dari sejarah rokok kretek.

“Ini menjadi sejarah kami dulu. Kami hibahkan untuk edukasi bagaimana susahnya membuat rokok kretek. Dimana banyak ibu-ibu di Kudus hidup dari proses tersebut,” kata Goenadibrata.

Goenadibrata mengaku kehadiran meja linting tersebut, juga memiliki arti penting pada sejarah perusahaan rokok yang dipimpinnya. Uniknya, meja linting itu sudah ada sejak masa awal pendirian PT Nojorono di Kudus.

“Karena itu, sejarah ini perlu diapresiasi. Terlebih Kota Kudus juga dikenal juga sebagai Kota Kretek,” imbuhnya.

Tak hanya itu saja, Goenadibrata juga mempersilahkan para pengunjung di Museum Kretek diperbolehkan mencoba membuat rokok. “Hanya saja rokok itu bukan untuk dikonsumsi. Tembakau yang disiapkan bukan untuk dikonsumsi. Semacam mainan untuk praktik membuat saja,” jelasnya.

Sebagai informasi, Museum Kretek di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ramai pengunjung saat momen libur sekolah dan Nataru kali ini. Wisatawan penasaran dengan kondisi museum karena menjadi salah satu lokasi syuting film Gadis Kretek.

Film Gadis Kretek diangkat dari novel berjudul yang sama, Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Film itu mengisahkan tentang latar belakang industri kretek pada tahun 1960-an. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini