Pengelolaan Keuangan KONI Jawa Tengah Sesuai Indeks Pergub

Pengurus KONI saat bincang-bincang dengan pers, belum lama ini. ( foto humas koni jateng)

SEMARANG (sigi jateng) – Sri Busono, Badan Audit Internal (BAI) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah, menegaskan bahwa pengelolaan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah oleh KONI tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan melalui perencanaan dan persetujuan yang ketat dari pemberi hibah, yakni pemerintah.

“Dalam mengelola keuangan, KONI tidak bisa sakarepe dewe. Semuanya harus direncanakan dan dimintakan persetujuan kepada pemberi hibah,” ungkap Sri Busono dalam sebuah diskusi dengan unsur pimpinan KONI Jawa Tengah dan para wartawan di Kantor KONI Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Sri Busono sebagai tanggapan terhadap berita yang menyebut “KONI Jateng Dinilai Tak Transparan Penyaluran Dana Pembinaan ke Cabor…” yang dimuat di salah satu media pada 5 Februari lalu.

Dalam diskusi tersebut, hadir Wakil Ketua Umum II – V KONI Jawa Tengah, seperti Soedjatmiko, Harry Nuryanto, Amir Machmud, dan Sudarsono, serta Sekum KONI Achmad Ris Ediyanto, Kabid Media – Humas KONI Darjo Soyat, dan 12 wartawan.

Sri Busono menekankan bahwa keuangan KONI harus melewati proses audit oleh akuntan publik dan diperiksa oleh Inspektorat Wilayah (Itwil) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Ini bukan main-main,” tambahnya.

Wakil Ketua Umum II KONI Jawa Tengah, Soedjatmiko, menjelaskan bahwa dalam penentuan bantuan kepada cabang olahraga, pihaknya menggunakan klasifikasi dengan mempertimbangkan cabor unggulan dan atlet prioritas.

“Proposal masuk, kemudian diverifikasi oleh 15 orang. Semua diambil keputusannya secara cermat,” katanya.

Soedjatmiko menambahkan bahwa penentuan cabang olahraga unggulan tidak dilakukan tanpa pertimbangan. Data tentang prestasi masing-masing cabang olahraga, jumlah medali, atlet pelatnas, dan partisipasi dalam SEA Games menjadi dasar pertimbangan.

Harry Nuryanto Soediro, Wakil Ketua Umum III KONI Jawa Tengah, menyatakan bahwa KONI Jawa Tengah memiliki tanggung jawab bersama pemerintah untuk mencapai prestasi. “Ada komitmen bersama untuk mewujudkan good government yang bersih, terencana, dan akuntabel. KONI Jawa Tengah mengoordinasikan setiap cabang olahraga,” ungkapnya.

Harry menjelaskan bahwa perencanaan anggaran melibatkan banyak pihak, termasuk Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah. “Dana hibah ini berasal dari APBD, mengacu pada Indeks Peraturan Gubernur yang ada,” katanya.

KONI Jawa Tengah berfokus pada keberhasilan PON dan peningkatan peringkat. “Transparansi terus dilakukan, termasuk data yang terbuka dan dapat dilihat di Sistem Informasi Olahraga Prestasi (Sisakti),” tambahnya.

“Tentunya, fokus kita hampir 90 persen terkonsentrasi pada prestasi olahraga,” sambung Harry. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini