Kirim Tiga Atlet, Angkat Berat Jateng Bertekad Persembahkan Medali Terbaik di PON XXI Aceh Sumut

Atlet angkat berat berlatih keras di program Pelatda di Jalan Branjangan No. 10 Kota Semarang. ( foto dok koni jateng)

SEMARANG (sigijateng.id) – Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Jawa Tengah bertekad untuk mendapatkan medali terbaik sesuai target di ajang PON PON XXI Aceh-Sumut 2024. Di ajang empat tahunan ini,  Pabersi akan mengirim tiga atlet terbaiknya.

Tiga atlet tersebut merupakan yang terpilih dari total enam atlet Pabersi yang lolos di babak kualifikasi beberapa waktu lalu. Hal ini karena KONI Jateng hanya memberi kuota tiga atlet untuk bersaing di perebutan medali cabor angkat berat nanti.

Meraka adalah Sabrina Aprilia Boru Siadari (Kelas 52 kg putri), Sri Kartini (Kelas 76 Kg Putri), dan Adven Hindarto (Kelas 74 Kg Putra). Saat ini, atlet angkat berat berlatih keras di program Pelatda di Jalan Branjangan No. 10 Kota Semarang.

Hal tersebut terungkap saat tim monitoring evaluasi (Monev) KONI Jateng  terdiri dari Irwan Priyanto Cahyono  (Ketua Bidang Sport Tourism), dan Henri Pelupessy (Ketua Mobilisasi Sumber Daya dan Dana) datang mengunjungi tempat pelatda angkat berat, Jumat (7/6/2024).

Ketua Pengprov Pabersi Jateng, Hadi, mengungkapkan pihaknya telah melakukan Pelatda mandiri sejak Mei lalu. Selama satu bulan pertama tersebut tim Pabersi Jateng masih melakukan pembiayaan mandiri, sebab dana Pelatda dari KONI baru dianggarkan mulai Juni ini.

“Kita sudah mulai dari bulan Mei, tapi mandiri. Yang dapat bantuan anggaran dari KONI mulai Juni hingga pelaksanaan PON September mendatang,” kata Hadi.

Adapun soal rencana try out, Pabersi Jateng belum bisa menjadwalkan, karena masih menunggu Kejurda di beberapa daerah yang berpotensi untuk diikuti. Hal ini karena dari PB Pabersi belum memiliki agenda kejuaraan.

“Ya sambil nanti mengintip Kejurda di daerah lain, nanti baru kita bisa ikut try out. Karena katanya kalau try out di KONI Jawa Tengah Try out harus mengikuti event ya makanya kita ikuti saja sesuai dengan aturan,” ungkapnya.

Hadi menambahkan, Pengprov Pabersi berharap terkait dengan anggaran TC dan sebagainya bisa lancar. Kemudian terkait dengan bantuan peralatan dan perlengkapan, karena ini mendesak.

Pakaian khusus untuk angkat berat kata Hadi diperlukan waktu adaptasi setidaknya dua bulan.

Dengan estimasi PON XXI kurang dari 100 hari lagi, Hadi menyebut harus segera ada kepastian terkait dengan anggaran perlengkapan.

“Sangat berpengaruh saat pertandingan karena alat ini khusus. Kalau baru dan penggunaannya saat di lapangan, takutnya malah mempersulit atlet. Ini hubungannya dengan pergerakan sendi otot,” ujarnya.

Senada dengan Hadi, pelatih angkat berat Jateng, Priyanto mengatakan, suplemen serta pakaian khusus untuk angkat berat jadi kebutuhan yang mendesak sejauh ini.

“Kendala yang dirasakan adalah suplemen. Kemudian juga pakaian, ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi atlet. Kalau tidak ada motivasi dari pakaian itu memang kurang,” katanya.

Untuk medali di PON di Aceh Sumut semoga apa yang kita targetkan sesuai target. Priyanto minta doa masyarakat Jawa Tengah semoga apa yang kita cita-citakan berhasil.

“Target kita, satu putri perak, satu putra perak, dan satu putri perunggu. Kita juga melihat kondisi, dan situasi. Yang penting di atas panggung, kita lihat hasilnya nanti. Memang yang agak berat persaingannya nanti dari atlet Jabar, lampung, dan Sulawesi,” pungkas Priyanto.

Tim monitoring evaluasi (Monev) KONI Jateng Irwan Priyanto Cahyono mengatakan, dirinya mendapatkan masukan, keluhan dan juga permohonan dari Pabersi. Pasca melakukan monev, selanjutnya keluhan dari Pengprov Pabersi dalam Pelatda PON akan diteruskan ke bidang prestasi KONI Jateng.

“Kalau keluhan itu peralatan, peralatan kan memang mahal dan ini harganya cukup mahal. Namun bagaimanapun saya akan laporkan ini ke BinPres. Kemudian vitamin, sekarang konsumsinya sudah terpenuhi tapi suplemennya yang belum,” katanya.

Irwan menambahkan, KONI Jateng berharap perolehan dua perunggu di babak kualifikasi bisa meningkat ke perolehan medali perak.

“Dari hasil Pra PON kemarin mereka cuma dapat dua perunggu. Dan memang di cabor angkat berat ini lawan cukup berat dari Jawa Barat, Lampung. Ya minimal bisa meningkatkan prestasi di BK PON. Dari perunggu bisa ke perak. Kita juga harus realistis dan tetap optimis,” katanya. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini