Inilah Identitas Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Cikampek, Terkuak Lima Warga Ciamis dan Tiga Warga Bogor

Lokasi kecelakaan maut di Jalna Tol Cikampek KM 58, Senin (8/4/20204).

SIGIJATENG.ID –  Satu persatu identitas 12 korban kecelakaan maut di jalan tol Cikampek 58 Senin (8/4/2024) mulai terungkap.  Diantara mereka, terdapat lima warga Ciamis, Jawa Barat.

Identitas mereka masing-masing atas nama Ukar Karmana (56), Zihan Windiansyah (26), Sendi Handian (19), Rizky Prastya (22), dan Muhamad Nurzaky (22).

Berdasarkan informasi, mereka semua merupakan penumpang mobil Grand Max yang melaju dari arah Jakarta menuju Ciamis.

Empat dari lima orang itu, yakni Ukar, Zihan, Sendi, dan Rizky tercatat sebagai warga Dusun Karanganyar, Rt 02/12, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis.

Sedangkan Muhamad Nurzaky merupakan warga Dusun Cileungsir, RT 01/01,Desa Cileungsir, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.

Selain itu, dari 12 korban tewas dalam kecelakaan tersebut, 3 korban diketahu berasal dari Bogor Jawa Barat.

Ketiga warga Bogor tersebut tercatat tinggal di Perum RS PMI, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Ketiga korban itu diketahui bernama Aisyah Hasna Humairah, Nazwa Ghefira beserta bibinya Eva Daniawati. Mereka warga Perumahan Rumah Sakit PMI Blok C1/ 15 RT 003 RW 11, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Aisyah Hasna Humairah dalah Nazwa Ghefira kakak – adik, dan berdasarkan media sosial yang beredar  yang merupakan siswa sekolah SMA dan SMP IT Insantama. 

Diperoleh keterangan dari kediaman korban, mereka berdua berangkat menuju Kuningan untuk ziarah ke makam ayahnya, di kampung nenek. Orang tuanya meninggal empat bulan lalu.

“Yang berangkat Aisyah sama Nazwa, satu lagi adik kandung ibu mereka Ibu Cici (Eva Daniawati, dari keterangan identitas di lokasi),” kata Hilam salah satu tetangga korban.

Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.

Dalam peristiwa tersebut diketahui 12 orang meninggal dunia, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 5 orang wanita. Sejauh ini sudah ada 8 korban yang sudah diketahui identitasnya.

“Kita sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal. Karena memang kondisi lukanya cukup berat sehingga tentunya perlu dilakukan langkah-langkah post mortem dan dari 12 jenazah terdiri dari 7 laki-laki dan 5 wanita,” ucap Kapolri di RSUD Karawang, Senin sore.

Dia mengatakan semua jenazah kini sedang dalam pengambilan sampel jaringan di dalam tubuh.

Nantinya, sampel itu akan dicocokan dengan keluarga korban.

“Kita harus melakukan pengecekan terkait dengan dna ataupun juga mengecek dari properti yang ada sehingga kemudian nanti pada saat match bisa kita serahkan kepada keluarga korban,” katanya.

Sejauh ini, kata Kapolri, sudah ada dua KTP yang didapatkan pihak kepolisian dari jenazah korban. Kedua korban itu berasal dari Ciamis dan Bogor.

Kronologis Kejadian Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Terungkap kronologis kejadian kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia.

Kecelakaan diketahui melibatkan tiga kendaraan yakni Bus Primajasa, minibus Grand Max, dan minibus Terios.

Akibat kecelakaan tersebut mobil Grand Max dan Terios terbakar serta menyebabkan korban jiwa.

Heri, sopir bus Primajasa yang mengalami kecelakaan beruntun mengungkapkan detik-detik kecelakaan maut tersebut terjadi. Ia awalnya mengemudikan bus dari arah Bandung menuju Jakarta.

Saat melintas di Tol Jakarta-Cikampek, saat itu sedang diberlakukan contraflow dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa.

Ketika tiba di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Heri kaget melihat mobil Grand Max tiba-tiba keluar jalur contraflow dan langsung berhadapan dengan bus yang dikendarai Heri.

Mobil Grand Max tersebut pun langsung menabrak bagian depan bus yang dikendarai Heri.

“Tiba-tiba ada Grand Max dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contraflow,” kata Henri di lokasi kejadian pada Senin (8/4/2024).

Kaget melihat kondisi tersebut, Heri pun mencoba menghindar.

Ia langsung membanting stirnya ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya menyebabkan bus yang dikendarainya mengalami kerusakan di bagian depan dan bodi kiri.

“Saya coba menghindari ke kiri, lalu di bagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri,” ujar Heri.

Pengakuan Heri tersebut pun sejalan dengan kronologis yang diungkap Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan.

Aan mengatakan berdasarkan rekaman CCTV peristiwa kecelakaan maut tersebut bermula saat mobil Grandmax yang melaju dari arah Jakarta ke timur mengambil jalur rekayasa lalu lintas contra flow.

Dari CCTV terlihat mobil Grandmax mendadak tidak bisa mengendalikan kendaraannya hingga oleng ke kanan atau jalur Cikampek menuju arah Jakarta.

Akibatnya, mobil Grand Max menabrak bus Primajasa hingga terbakar. Sedangkan, mobil Rush turut terlibat kecelakaan karena menabrak bodi belakang bus.

“(Mobil Grandmax) itu oleng ke kanan sehingga menabrak bus dan menabrak kendaraan lainnya yang ada di belakang bus,” katanya.

Ia menjelaskan supir bus maupun mobil Terios dalam kondisi dalam kondisi selamat tanpa luka. Namun, belum diketahui nasib dari korban yang berada di dalam mobil Grandmax.

“Sopir bus Alhamdulillah sehat, kemudian sopir rush juga sehat tidak ada luka. kalau yang Grandmax belum diketahui, masih diidentifikasi,” katanya. Hingga saat ini, Aan menjelaskan pihaknya masih mengidentifikasi jumlah korban dalam kecelakaan maut tersebut. (asz)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini