![IMG-20240404-WA0220-768x432](https://sigijateng.id/wp-content/uploads/2024/04/IMG-20240404-WA0220-768x432-1-696x392.jpg)
SEMARANG (sigijateng.id) – Subuah sebuah rumah di Jl. Ngesrep Barat, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang digrebeg petugas dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Polda Jateng dan Bea Cukai pada Rabu, (3/4/2024).
Rumah tersebut diduga sebagai pabrik narkoba jenis sabu-sabu dan happy water. Dalam penggerebekan tersebut petugas mengamankan dua orang yang berpakaian hazmat yang tertangkap basah saat meracik narkoba.
“Happy water yang diungkap ini jenisnya sama dengan penangkapan di Thailand beberapa waktu lalu,” kata Direktur IV Tipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa dalam konferensi pers ungkap kasus narkotika di tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis, (4/4/2024) pagi.
Dua tersangka yang ditangkap berinisial PR dan F ini berperan sebagai pembuat atau peracik. Mereka sudah beroperasi di Semarang selama 2 minggu dan mereka berdua adalah residivis narkoba
“Pelaku bisa meracik karena dipapan ada petunjuk cara membuat happy water dan sabu,” sebutnya.
![](https://sigijateng.id/wp-content/uploads/2024/04/narkoba-polda.jpeg)
Para terduga pelaku mendapat perintah dari KA (DPO) untuk memproduksi sabu dan happy water dengan janji upah Rp. 500 juta yang akan diberikan setelah proses produksi selesai.
Dalam seminggu, pelaku sudah memproduksi 2 ribu sachet happy water dan sabu 3 kg. Hasil produksi diduga akan diedarkan ke sejumlah kota besar yang memiliki fasilitas hiburan malam.
“Barang-barang ini akan diedarkan di Jakarta di Bandung, Surabaya, Makassar, Kalimantan dan di kota besar di mana banyak tempat hiburan. Beruntung sebelum sempat beredar bisa kita ungkap,” jelasnya.
Dikatakan Brigjen Mukti, efek menggunakan happy water ini adalah sama dengan menggunakan ekstasi. Happy water ini digunakan dengan cara diseduh dengan air putih dan diminum sehingga bisa membuat tripping atau On.
Pihaknya berhasil mengungkap kasus tersebut berkat informasi yang diterimanya dari Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta tentang masuknya sejumlah bahan kimia dasar produksi Narkoba (prekusor) dari China dan Hongkong ke dalam negeri. Selama Januari sampai Maret 2024 sudah ada 7 paket prekusor yang masuk dari China dan Hongkong. “Hal ini kita selidiki dan berujung pada pengungkapan kasus ini. Berkat pengungkapan ini kita selamatkan banyak generasi muda kita dari ancaman bahaya narkoba,” tandasnya. (asz)
Berita Terbaru:
- ABBA Tour Gelar Manasik Umroh Pertama Tahun 1446 H, Hadirkan 40 Anak Yatim untuk Diajak Berdoa Bersama
- Wilayahnya Terdampak Gempa 4,6 M, Pj Bupati Batang : Saya ke Jakarta, Begitu Dikabari Saya Balik Lagi
- Diguncang Gempa Berkekuatan 4,6 Magnitudo, Rumah Warga di Tiga Kecamatan Rusak
- OJK Jateng Bantu Sejahterakan Petani dengan Peningkatan Akses Keuangan Sektor Pertanian
- Mengangkat Potensi Desa Nongkosawit Menjadi Destinasi Wisata oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM