Grobogan Dikepung Air Lagi, 50 Desa di 15 Kecamatan Tergenangi

Jalan raya Purwodadi Pati (foto Sugiono sigi jateng)

Grobogan (Sigi Jateng) – Meski mengalami pasang surut disejumlah wilayah yang terdampak banjir sejak 2 hari ini, namun disisi lain air hujan yang menggenang di wilayah Kabupaten Grobogan Jawa Tengah semakin bertambah luas daerah yang terdampak luapan air tersebut. Setidaknya ada 55 Desa yang tersebar di 15 Kecamatan terdampak banjir. Bahkan di Jalan raya Purwodadi – Kudus telah digenangi air hingga mencapai ketinggian 50 cm. Pantauan sigijateng di jalan ini arus lalu lintas sempat menjadi tersendat atau mengalami lumpuh. Bahkan sejumlah kendaraan sepeda motor yang nekat melintas di jalan ini juga mengalami mogok.

      Berdasarkan data laporan dari Badan Penanguulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan pada pukul 15.00 wib, Kamis (14/03/2024) disampaikan, terjadinya banjir danya  wilayah Grobogan masih disebabkan  oleh curah hujan yang sangat tinggi pada hari Rabu sejak pukul 14.00 WIB – 23.00 WIB. Selain hujan, kiriman air dari wilayah Hulu Sungai Lusi juga mengakibatkan banjir tersebut dan berdampak ke wilayah perkampungan serta persawahan di sejumlah tempat.

Dari ujung timur – ujung barat pada masing masing kecamatan di wilayah Grobogan penuh dengan kepungan air. banjir ini terjadi antara lain di Kecamatan Ngaringan, Wirosari, Pulokulon, Tawangharjo, Toroh, Purwodadi/Kota, Grobogan, Brati, Klambu, Penawangan, Godong, Karangrayung, Gubug serta Kecamatan Tegowanu.

Di wilayah Kecamatan Ngaringan, air sempat menggenangi halaman SMPN 1 Ngaringan hingga berdampak sekolah diliburkan. Selain itu, sejumlah perkampungan dan persawahan juga terdapat genangan air.

Untuk wilayah Kecamatan Wirosari, air menggenangi Desa Mojorebo dengan ketinggian mencapai 40 cm. Kemudian banjir juga terjadi di Desa Tambakselo yang mengakibatkan ratusan Kepala Keluarga (KK) serta puluhan hektar sawah terdampak banjir tersebut. Air juga menggenangi Desa Gedangan yang mengakibatkan ratusan rumah dan puluhan hektar sawah mengalami genangan air. selain itu, sebuah gedung sekolah juga terendam air dengan ketinggian rata rata mencapai 50 cm.

Untuk Kecamatan Tawangharjo dari 10 desa yang berada di wilayah ini ada 9 desa yang terdampak banjir. Yaitu Desa Kemadihbatur, Desa Godan, Desa Tarub, Desa Tawangharjo, Desa Selo, Desa Jono Desa Plosorejo, Desa Pojok dan Desa Mayahan. Rata rata genangan air hingga mencapai 50cm. Tentu saja ratusan KK dan puluhan hektar persawahan mengalami dampaknya limpahan air tersebut.

Kemudian untuk wilayah Kecamatan Pulokulon juga terdapat genangan air, bahkan sempat viral di Medsos terjadi saat warga akan memakamkan jenazah di Desa Sembungharjo untuk menuju pemakaman mereka harus nekat melewati banjir dengan ketinggian sekitar 100 cm

Di wilayah Kecamatan Grobogan luapan air makin merambah dan bertambah ke sejumlah desa di wilayah tersebut. Banjir terjadi pada Kelurahan Grobogan, Ngabenrejo, Putatsari, Teguhan, Lebak, Getasrejo, Tanggungharjo, Rejosari serta Desa Karangrejo.

Di wilayah ini selain Kantor Kecamatan dan Gedung SMAN 1 Grobogan yang tergenang air, hampir di setiap jalan antar desa dan pemukiman warga serta perswahan juga terendam air.

Sementara itu, di wilayah Kecamatan Brati yang merupakan daerah langganan banjir terdapat 3 desa yang terdampak yaitu Desa Lemah Putih, Desa Tirem dan Desa Temon. Ratusan rumah dan ribuan hektar sawah hingga berita ini ditulis masih terendam air. sedangkan di wilayah Kecamatan Penawangan terdapat dua desa yang terdampak banjir, yaitu Desa Keramat dan Desa Wolo, ketinggian air diperkirakan mencapai 100 cm.

Untuk wilayah Kecamatan Godong banjir melanda di Desa Anggaswangi, Desa Kemloko dan Desa Guyangan. Rata rata ketinggian air mencapai 50 cm. Untuk di Desa Kemloko luapan air dari sungai Jajar menggenangi jalan Raya Godong – Karangrayung dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Akibatnya arus lalu lintas kendaraan sempat mengalami tersendat.

Di wilayah Kecamatan Karangrayung hanya Desa Mojoagung yang terdampak, hal itu karena adanya tanggul sungai Jajar mengalami jebol. Hal ini terdampak pada sejumlah kios mengalami genangan air.

Untuk wilayah Kecamatan Gubug ada dua Desa yang terendam air yaitu Desa Gubug air menggenang di SPBU, pasar dan perkampungan termasuk rumah warga ikut terdampak. Sedangkan Desa Kwaron terdapat di halaman SMPN 1 Gubug. Akibatnya proses belajar mengajar terpaksa diliburkan. Diketauhi air di wilayah ini mencapai 70 cm.

Kemudian di wilayah Kecamatan Tegowanu air menggenangi lima desa yaitu Desa Mangunsari, Desa Pepe, Desa Sukorejo, Desa Tanggirejo dan Desa Tlogotirto. Akibatnya ratusan rumah warga dan puluhan hektar sawah terendam air.

Kecamatan purwodadi/Kota

Banjir terjadi di Kelurahan Purwodadi dan Kelurahan Kuripan, hampir diseluruh wilayah dalam kota tergenang air dengan ketinggian air 30 – 50 cm. Dan ratusan KK keluarga terdampak atas benjir tersebut. Sedangkan di wilayah pedesaan ada tiga desa yaitu Desa Kedungrejo, Desa Karanganyar dan Desa Ngraji. Akibatnya ratusan rumah warga dan puluhan hektar sawah terendam air.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih kepada Wartawan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih selalu melakukan koordinasi dengan pemrintah Desa /Kelurahan yang terdampak banjir. Selain itu pihaknya juga melaukan pantauan serta melakukan Assesment di lokasi yang terdampak. Mengenai kerugian akibat dari banjir tersebut pihaknya melakukan pengumpulan data, sehingga belum bisa diketahu secara pasti tentang kerugian tersebut.

“Dampak dari terjadinya banjir ini kerugian belum bisa diketahu secara pasti, sementara saat sekarang masih kita fokuskan pada penanganan atau evakuasi pada warga yang perlu untuk dievakuasi, jadi kita fokus dulu dengan kondisi dan situasi saat ini,” terang Endang. (gik)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini