Disambangi Tim Monev KONI Jateng, Atlet Petanque Jateng Sampaikan Tekadnya Merebut Emas PON 2024

SEMARANG (sigijateng.id)- Para atlet petanque Jawa Tengah menyatakan optimis bisa mempersembahkan medali emas di ajang PON XXI Aceh-Sumut, September 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh para atlet ketika mereka dikunjungi Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) KONI Jateng di homebase latihan di Graha Wiyata Patemon, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa 28 Mei 2024.

Rombongan dari KONI dipimpin oleh Bendahara Umum KONI Prasetyo Budie Yuwono.
Dia didampingi Wakabid IV Binpres Agus Raharjo, dan Wakabid Pulahta Arfian Lakso Pradipta.

Pada kesempatan itu, Prasetyo juga menyempatkan berdialog dengan para atlet yang menemuni cabang olah raga dari prancis itu mendapatkan kendala selama pelatda apa tidak, termasuk berdialog seputar fasilitasi yang diberikan KONI seperti psikolog dan masseur.

Atlet petanque putri Fadhzilatul Al Azmi mengaku senang dan nyaman selama menjalani latihan Pelatda. Suasana guyub, saling asah, asih, dan asuh terbina sejak mulai Pelatda 1 Mei 2024 lalu.

Peraih emas bersama Eva Maulida di nomor double putri dalam babak kualifikasi PON di Bali, bahkan bertekad mampu menyapu bersih emas dari tujuh nomor yang dipertandingkan.

”Ya harapannya sih begitu. Kami nyaman di sini, suasana kekeluargaan ada. Kalau Allah mengizinkan, dan semesta mendukung, kami bisa sapu bersih,” tandasnya diamini Eva.

Wakil Ketua Umum II Pengprov Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jateng yang menjadi manajer pelatda, Rivan Saghita Pratama, menjelaskan, cabang ini masuk kategori prioritas III A dan memulai pelatda sejak 1 Mei lalu. Status III A itu membuat petanque ditargetkan oleh KONI Jateng bisa menyumbangkan satu medali emas.

”Kami memang memang menatap PON 2024, dengan optimisme. Pertama dasarnya hasil kualifikasi, yang bisa membawa 1 emas, 2 perak, 2 perunggu. Karena kita bisa meloloskan tiga final di BK, kita ada potensi meraih tiga emas, syukur-syukur bisa empat,” kata Rivan, sambil menyebut tuan rumah Aceh, Jatim, Jambi, dan Sulsel sebagai pesaing utama di PON nanti.

Sedangkan faktor kedua, lanjut Ruvan, adalah realitas bahwa lima atletnya pernah dan sedang menghuni Pelatnas, yaitu Soimah (Timnas SEA Games 2019), Najicha Aulia Rahma (Timnas Kejuaraan Dunia 2023), Rasya Budi Ramadhan (Timnas Kejuaraan Dunia 2023), Feiv Hidayat (Timnas Kejuaraan Asia 2023), dan Haris Fahmi As syafiq (Timnas ASEAN University Games 2024).

Guna merealisasikan target bisa berkontribusi minimal empat emas itu, lanjut, FOPI Jateng melakukan upaya-upaya strategis. Diantaranya ingin mengikuti even di Surabaya dan NTB sebagai sarana try out.

”Begitu venue di Aceh rampung, kami bakal mengikuti Test Event dan berangkat lebih dulu selama sekitar tiga pekan sebelum pelaksanaan PON. Adaptasi cuaca dan lapangan perlu dilakukan,” tandas dosen FIK Unnes itu.

Olahraga petanque adalah permainan yang melibatkan lemparan bola besi yang ditujukan sedekat mungkin dengan bola kayu yang menjadi sasaran. Biasanya dimainkan di lapangan berukuran 4 meter x 15 meter.

Pada PON XXI 2024, petanque mempertingkan tujuh nomor yaitu Shooting man, shooting woman, single woman, double woman, triple man, triple mix 1 woman 2 man, dan beregu.

Sementara itu, Tim Monev KONI Prasetyo Budie Yuwono mengapresiasi semangat tempur atlet petanque yang ingin mendulang minimal empat emas di PON. Dia hanya mengingatkan, bahwa petanque adalah jenis olahraga yang mengedepankan mental.

”Lawan terberat olahraga ini adalah diri sendiri. Fokus, ketenangan dan ketahanan mental sangat menentukan. Kami ingin, setiap atlet harus membekali diri dengan mental kuat sehingga fight di PON nanti,” ujar mantan kadinas ESDM Jateng itu.

Dia juga menegaskan, KONI mengawal Pelatda PON dan memberikan fasilitasi bagi para atlet. Bahkan, pada kesempatan itu, Prasetyo menyampaikan disiapkan tali asih sebesar Rp 200 juta bagi peraih medali emas di PON nanti.

”Kami ingin, semua atlet fokus ke medali emas, jangan perak atau perunggu,” tandasnya.
Di bagian lain, Wakabid Binpres Agus Raharjo memotivasi agar semua atlet konsentrasi pada tugas untuk meraih prestasi terbaik di PON. Salah satu caranya adalah disiplin berlatih, dan mengesampingkan sesuatu yang bisa mengganggu performa.

”Mulai pukul 21.00 stop main hape, malam-malam jangan ke ‘Kucingan’ (warung angkringan) atau malah keluyuran. Usahakan setiap pagi tubuh dalam kondisi bugar,” katanya.

Dia ikut bangga, tim petanque menempati Graha Wiyata Patemon sebagai homebase. Pasalnya, di sinilah dulu dirinya bersama tim atlet sepak takraw Jateng ditempa sehingga menjadi juara umum pada PON 2008.

”Tempat ini dulu banyak melahirkan atlet yang berprestasi cemerlang di PON. Kini, kalianlah yang akan melanjutkan kebanggaan itu,” tandas doktor pendidikan olahraga yang juga mantan atlet sepak takraw Jateng itu.

Daftar Atlet Petanque yang Dipanggil Pelatda PON
ATLET

  1. Fadhzilatul Al Azmi (Batang)
  2. Nirmala Larasati (Kudus)
  3. Eva Maulida (Kota Pekalongan)
  4. Ahmad Hasan Fadhil (Kota Salatiga)
  5. Haris Fahmi Asyshafiq (Cilacap)
  6. Tabitha Aninda Putri (Batang)
  7. Soimah (Kudus)
  8. Feiv Hidayat (Kebumen)
  9. Najicha Aulia Rahma (Jepara)
  10. Rasya Budi Ramadhan (Kota Semarang)
    11.Nur Fuad (Kota Salatiga)
    PELATIH
  11. Tomi Tri Setiawan (Kudus)
  12. Satria Yudi Gontara (Kota Surakarta)
    (Aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini