BEM FPsi USM Laksanakan PkM di Kelurahan Kemijen, Semarang Timur

SEMARANG (sigijateng.id) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Semarang (BEM FPsi USM), melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang dengan tema ”Memupuk Kesadaran Psikologis Masyarakat” pada 11-12 Mei 2024.

Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota BEM Fakultas Psikologi, dan dosen Feti Pratiwi S.Psi., M.Psi, Psikolog yang sekaligus memberikan materi.

Kegiatan dibuka Dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang, Kimmy Katkar, S.Psi., M.Si.

Ketua pelaksana kegiatan, Fajar Malik mengatakan, tujuan kegiatan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan sumber daya kepada individu atau kelompok dalam masyarakat terkait kesehatan mental.

Diharapkan masyarakat dapat mengambil peran aktif dalam mengatasi masalah kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan yang mereka hadapi secara mandiri.

”Kami berharap, melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat 2024 di Kelurahan Kemijen ini, dapat menambah wawasan, kesadaran, dan melakukan pengelolaan terhadap kesehatan mental dari masing-masing individu, serta meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas,” katanya.

Dia mengatakan, pihaknya nantinya dapat terus memberikan kontribusi yang baik dan positif bagi Fakultas Psikologi Universitas Semarang, melalui program – program kerja.

Selain sosialisasi kepada warga Kelurahan Kemijen, pihaknya juga mengadakan beberapa rangkaian kegiatan, antara lain bermain dan menonton film bersama dengan anak-anak, pengenalan Psychological First Aid pada remaja, dan kerja bakti lingkungan bersama seluruh warga Kelurahan Kemijen RT 02.

Menurut Kimmy, pengabdian kepada masyarakat ini merupakan acara yang rutin diselenggarakan oleh BEM Psikologi USM. Tujuannya agar para mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi USM dapat menerapkan ilmu psikologi yang sudah didapat kepada masyarakat.

”Kami berharap, kegiatan mahasiswa ini bermanfaat bagi warga,” Kimmy yang juga sebagai pendamping kegiatan pengabdian masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber Feti Pratiwi menyampaikan materi tentang ”Kesehatan Mental/Jiwa”.

Menurut Feti, kesehatan mental adalah kondisi di mana individu dapat berkembang secarafisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampumemberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Kesehatan mental dapat terganggu ketika seseorang mulai merasa ketakutan, memiliki perasaan bersalah terus menerus, dan merasa lelah dalam jangka waktu yang cukup signifikan.

”Kesehatan mental dapat ditangani dengan cara meditasi, olahraga, mengatur pola makan, dan memperkuat dukungan sosial,” ujar Feti. (rizal)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini