Banjir Bandang Terjadi di Bojong Pekalongan, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Hanyut Terseret Arus

PMI Kabupaten Pekalongan mengevakuasi korban hanyut terseret arus yang menerjang banjir bandang di Bojong Kabupaten Pekalongan. Foto: Istimewa

Pekalongan (sigijateng.id) – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Pekalongan beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir bandang menerjang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Banjir disebabkan dinding tanah penahan tempat penampungan air di areal proyek pabrik sepatu wilayah desa setempat jebol.

“Kurang lebih menjelang waktu buka puasa itu tanggul tempat penampungan air proyek pabrik sepatu itu jebol dan air bah serta longsoran lumpur langsung menerjang beberapa rumah warga,” kata Kapolsek Bojong kepada Humas PMI Kabupaten Pekalongan.

Diketahui, dua orang warga meninggal terseret arus saat banjir bandang terjadi. Korban yakni WS (38) dan S (10). Keduanya adalah ibu dan anak. Tim SAR Gabungan menemukan tubuh WS terlebih dahulu. Lalu disusul, S yang ditemukan hanya berjarak 10 meter dari lokasi penemuan jenazah sang ibu.

Usaha tim gabungan dan unsur potensi sar lainnya membuahkan hasil. Sekira pukul 22:31 wib korban S (10) berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan segera di evakuasi menuju RSUD kajen guna kepentingan visum.

Menurut hasil assessment tim PMI Kabupaten Pekalongan dalam peristiwa ini setidaknya beberapa bangunan mengalami kerusakan seperti 1 jembatan rusak, 1 gedung TK rusak, 2 mushola rusak, 2 rumah hanyut, 20 rumah rusak berat serta 50 rumah rusak ringan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, menyebut jenazah dua korban banjir langsung dibawa ke RSUD Kajen. Banjir juga merusak rumah warga hingga sejumlah infrastruktur.

“Kami telah membuat posko pengungsian bagi warga yang terdampak. Ada dua titik tempat pengungsian yakni di rumah sekdes dan balai desa setempat,” jelasnya.

Budi menyebut di Rumah Sekdes Wangandowo, terdapat 46 orang pengungsi. Mayoritas  didominasi ibu-ibu dan anak-anak. Lalu puluhan lainnya di Balai Desa Wangandowo.

“Kami meminta kepada masyarakat untuk waspada banjir susulan, sebab intensitas hujan masih tinggi,” pungkasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini