Waspada! El Nino Berlangsung hingga Penghujung 2023, BMKG Ingatkan Hal Ini

Ilustrasi. Foto : pixabay.com

Jakarta (sigijateng.id) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena El Nino berpotensi akan berlangsung hingga penghujung tahun 2023. Dampak dari fenomena El Nino akan terjadi kemarau panjang karena berkurangnya curah hujan.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab pun mengingatkan potensi kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan berkurangnya ketersediaan air tanah.

“Jadi El Nino ini fenomena yang saat ini memang sudah terjadi dan masih akan berlangsung sampai dengan akhir tahun ini, ini perlu kita antisipasi dampaknya ya, kekeringan, kebakaran hutan, ketersediaan air tanah yang berkurang,” ungkap Fachri dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/8/2023).

Fachri mengatakan saat ini sejumlah wilayah di Indonesia tercatat sudah lebih 60 hari atau sekitar dua bulan tidak terjadi hujan yakni di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“BMKG membuat yang namanya peta hari tanpa hujan, kita mengategorikan yang kategori ekstrim kalau sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tanpa hujan. Dan itu sudah terjadi di Bali, NTB, NTT terjadi seperti itu,” kata Fachri.

Karena itu, Fachri mengajak masyarakat agar mengantisipasi dampak dari fenomena El Nino.

“Mari sama-sama kita antisipasi bersama mulai dari diri kita dulu, dari diri kita, dari keluarga, dari lingkungan. Jadi setiap kita punya tanggung jawab sosial masing-masing, contohnya tadi dengan yang sederhana aja menghemat air. Kita antisipasi dari diri sendiri, kembali kita mulai antisipasi dari diri kita,” tuturnya.

Selain itu, Fachri juga mengingatkan agar masyarakat yang berada di perkotaan untuk banyak mengkonsumsi air minum dalam rangka mencegah dehidrasi. Dia juga meminta agar waspada terhadap polusi udara yang tinggi saat musim kemarau.

“Jadi untuk masyarakat di perkotaan yang perlu diwaspadai adalah suhu tinggi ini ya, suhu panas ini. Pertama terhadap tubuh kesehatan ya dehidrasi itu perlu menjadi kewaspadaan ya banyak-banyak mengkonsumsi air gitu ya, minum yang banyak. Terus juga tentu dampak penyakit kulit gitu ya juga itu bisa terjadi karena memang kondisi cuaca yang panas,” kata Fachri.

Kemudian, dirinya juga mengingatkan agar masyarakat hemat air dan menabung air kalau masih ada saat ini di beberapa kota seperti di sekitar Sumatera masih ada curah hujan.

“Mumpung masih hujan kita tampung air gitu ya. Jadi menabung menabung air untuk antisipasi nanti ketika benar-benar sudah ada hujan dalam jangka panjang yang sudah tidak terjadi,” imbaunya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini