UKSW Salatiga Terapkan Inovasi Baru untuk Syarat Kelulusan Mahasiswa

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam acara Gelar Inovasi Harmoni Nusantara di UKSW Salatiga, Jumat (24/2/2023). (foto humas pemprov jateng)

SALATIGA (sigijateng.id) – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga sudah tidak lagi terpaku pada ujian dan skripsi sebagai penilaian akhir bagi mahasiswa sebelum lulus dan diwisuda. Sebagai nilainya, UKSW menggantinya dengan keaktifan hingga talenta.

Rektor UKSW Salatiga Intiyas Utami menuturkan, UKSW akan mulai menerapkan hal tersebut pasa semester gasal 2023/2024.

“Jadi tidak harus skripsi. Tapi mahasiswa bisa memberikan produknya, karyanya. Bisa website, aplikasi atau apapun yang sesuai,” kata Intiyas dalam acara Gelar Inovasi Harmoni Nusantara di UKSW Salatiga, Jumat (24/2/2023).

Hadiri dan menjadi nara sumber Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dalam acara itu, hadir Forkopimda Kota Salatiga.

Galeri Inovasi Harmoni Nusantara itu diikuti 14 fakultas di UKSW. Masing-masing memamerkan produk atau karya inovasi dari mahasiswa.

Mendengar itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengacungi jempol. Menurutnya cara terus merupakan merdeka belajar yang sesungguhnya. UKSW, kata Ganjar, membuka diri pada perubahan.

“Jadi UKSW membuka diri, bahasa saya memberikan ruang ekspresi pada mahasiswa dan mulai banyak kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bisa dikonversi menjadi nilai,” ujarnya.

Ganjar mengatakan, inovasi itu sejalan dengan konsep merdeka belajar. Dengan demikian akan mendorong mahasiswa semakin aktif dan inovatif.

“Inovasinya muncul dan mereka mulai mengkolaborasikan antara pengetahuan yang di dalam dengan bakat yang dimiliki. Ini betul-betul dalam kaitan personal development ini sangat bagus,“ tegasnya.

Di sisi lain, Ganjar juga yakin ke depannya mahasiswa akan semakin tertantang untuk menguji dirinya sendiri. Akhirnya perkuliahan juga akan semakin menarik.

“Talenta itu dikerahkan semuanya dan biasanya yang seperti ini akan melahirkan inovasi-inovasi dan kreasi yang sangat dahsyat dari pikiran anak muda,” ucapnya.

Salah satunya yang dipamerkan stand Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menggelar monopoli. Bukan monopoli biasa, tetapi monopoli “Gayeng Jateng” hasil inovasi mahasiswa lintas program studi di FKIP.

Ada pula stand Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) yang memamerkan hasil inovasi minuman jahe lemon dan teh bit yang baru saja menerima paten yang dapat dicicipi oleh pengunjung. Dalam stand ini terdapat juga pameran inovasi sirup labu, tepung gandum utuh local (GaUL), produk olahan gandum, dan malai gandum, serta hasil publikasi mahasiswa. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini