Semarakkan HSN , Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berkolaborasi dengan Karang Taruna Gentong Adakan Kegiatan Moderasi Beragama

Kegiatan Mahasiswa KKN UIN walisongo di Gentong Bawen Kabupaten Semarang bersama Karang Taruna setempat. ( foto tim kkn)

BAWEN (sigijateng.id) – Bulan Oktober menjadi bulan istimewa bagi kaum muslim di seluruh Indonesia. Pasalnya, pada bulan ini terdapat hari yang menjadi -iconik- pondok pesantren yakni Hari Santri Nasional (HSN) tepatnya pada tanggal 22 Oktober 2023.

Menyemarakkan HSN, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang posko 1 menginisiasi menggelar sejumlah acara di Desa Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tepatnya di lingkungan Gentong. Inisiasi tersebut mendapatkan tanggapan baik oleh pihak perangkat desa dan masyarakat .

“Kami sangat mendukung atas apa yang diinisiasi mas dan mbak KKN UIN Walisongo, mengingat kegiatan HSN ini belum pernah diadakan sebelumnya di lingkungan Gentong ini,” kata Susanto, Ketua RW 09 di lingkungan Gentong.

HSN yang diadakan mahasiswa KKN posko 1 mengambil tema “Harmonisasi Moderasi Beragama”. Tema ini diambil, karena melihat dari kondisi lingkungan Gentong yang penduduknya menganut dua kepercayaan yakni Islam dan Nasrani. Hal tersebut mendapat respon positif dari tokoh agama, baik dari tokoh agama Islam maupun Nasrani.

“Ini merupakan momentum yang paling ditunggu, karena kegiatan baik ini merupakan kegiatan yang belum pernah dilakukan di lingkungan Gentong dan mahasiswa KKN UIN Walisongo posko 1 menjadi promotor dan inisiator dalam menyatukan umat beragama dalam indahnya harmonisasi bermoderasi,” ucap Alrifa’i, salah satu tokoh agama Islam di lingkungan Gentong.

Pelaksanaan HSN di lingkungan Gentong berkolaborasi dengan karang taruna, dengan dibentuk kepanitiaan khusus dalam menyukseskan acara ini. Kegiatan HSN dimulai pada hari Ahad tanggal 15 Oktober dengan mengadakan kegiatan lomba yang dapat diikuti oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai orang dewasa, baik yang beragama Islam maupun yang beragama Nasrani.

Selanjutnya, tanggal 21 Oktober merupakan puncak acara yang tentunya akan diisi oleh para pemuka agama dari kedua belah pihak yakni Islam dan Nasrani. Pada tanggal yang sama juga akan dilakukan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba. Di penghujung acara puncak ini, akan digaungkan deklarasi kampung toleransi sebagai komitmen masyarakat Gentong untuk menjaga keutuhan toleransi antar umat beragama.

Menyambung pada tanggal 28 Oktober, akan diramaikan dengan acara nobar (nonton bareng film “Lima Menara”) dengan warga dan merupakan acara closingan dari kegiatan HSN. Tidak hanya itu, acara closingan ini diselingi dengan acara bakaran (bakar-bakar ikan dan sosis) yang diharapkan mampu merekatkan tali persaudaraan antar umat beragama di lingkungan Gentong. (tim kkn/*)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini