TUNTANG (sigijateng.id) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 81 dari UIN Walisongo Posko 21 telah sukses mengadakan acara nobar (nonton bersama) series Nussa dan Rara. Nobar, Senin (6/11/2023). Nobar diikuti anak-anak desa Kalibeji dengan rentang usia 4-13 tahun, dan mengusung slogan “Satu dalam ragam, bersama untuk damai”.
Kegiatan nobar ini bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan sikap toleransi beragama dan akhlakul karimah sejak dini kepada anak-anak. Acara ini berlangsung di Madin RUQ Cebur dan dihadiri oleh kurang lebih 60 anak dari berbagai dusun di desa kalibeji.
Koordinator kegiatan, Brillian Nurin, menjelaskan alasan pemilihan series Nussa dan Rara, “Kegiatan nobar dilakukan untuk menanamkan sikap toleransi dan akhlakul karimah sejak dini, dengan memilih series Nussa dan Rara yang disesuaikan dengan rentang usia anak-anak. Kami ingin mereka dapat memahami pentingnya saling menghormati dan hidup berdampingan dalam keragaman.”
Selain nobar, kegiatan ini juga diisi dengan tausiyah oleh Ibu Hartatik, selaku pengasuh Madin RUQ Cebur. Beliau menyampaikan tentang pentingnya toleransi beragama,
“Setelah anak-anak melihat film tadi, ada banyak sekali pesan yang dapat diambil, salah satunya seperti di desa Kalibeji ini terdapat berbagai macam agama. Walaupun lebih banyak yang beragama Islam, kita semua harus tetap saling menghormati dan harus saling membantu. Tidak boleh membedakan satu sama lain.”
Dari acara ini diharapkan bisa menciptakan kesadaran akan pentingnya toleransi beragama dan keharmonisan dalam kehidupan beragama. Semoga kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya-upaya serupa di masa depan, dan membawa pesan damai kepada generasi muda. (tim kkn/*)
Baca Berita Lainnya
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!