Mengenal 6 Jenis Bullying, Kasus yang Menjerat Aktor Thailand Ohm Pawat

Ohm Pawat (foto: twitter @ohmpawatt)

SIGIJATENG.ID – Aktor asal Thailad, Ohm Pawat kini menjadi topik pembicaraan publik karena terjerat kasus bullying atau perundungan yang pernah ia lakukan di masa lalu.

Berawal dari akun twitter @incompletekiddo yang membuat thread kasus bullying dengan pelaku seorang aktor serial BL Thailand.

Sebagian merasa terkejut dengan hal tersebut. Bahkan, dari kabar yang beredar, Ohm Pawat diduga melakukan perlindungan kepada anak yang mengidap autisme.

Karena semakin ramai dibicarakan, akhirnya Ohm Pawat mengklarifikasi dan membenarkan tindakan perundungan yang pernah terjadi saat masa sekolah dulu.

Ohm Pawat meminta maaf dengan mengaku apabila dirinya sangat nakal saat masih sekolah. Ohm Pawat pun menyesali perbuatannya di masa muda dan telah menerima hukuman yang diberikan sekolah padanya kala itu.

Kasus perundungan sendiri merupakan isu yang banyak diperbincangkan. Dalam kurun waktu beberapa terakhir ini, banyak kasus perundungan terungkap, sebagian besar menyeret nama-nama publik figur berbagai negara

Lantas apa saja jenis-jenis bullying atau perundungan? Yuk simak ulasan berikut ini!

Dilansir dari Hellosehat, terdapat 6 jenis perundungan yang patut untuk diketahui.

  1. Bullying Fisik

Perundungan fisik merupakan salah satu dari jenis bullying pada remaja yang paling mudah dikenali. Sering kali, yang menjadi korban akan menerima berbagai perlakuan fisik yang kasar.

Bentuk perundungan fisik bisa berupa menghalangi jalan korban, menyandung, mendorong, memukul, menjambak, sampai merusak barang.

Sehingga bisa memunculkan luka atau memar tanpa alasan yang jelas pada korban. Biasanya anak yang menjadi korban enggan untuk mengakui bahwa dirinya ditindas secara fisik karena takut dianggap tukang mengadu atau karena diancam oleh pelaku perundungan.

  1. Bullying Verbal

Jenis perundungan ini biasanya dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan, dan tekanan psikologis yang menyakitkan atau merendahkan.

Perundungan jenis ini biasanya ditujukan pada anak yang fisik, penampilan, sifat, atau latar belakang sosialnya berbeda dari anak-anak yang lain, dan dilakukan ketika tidak ada saksi atau orang lain yang lebih tua.

  1. Tindakan Pengucilan.

Tindakan pengucilan juga termasuk dalam kategori perundungan. Korban tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya.

Korban akan kesulitan mencari teman, karena biasanya pelaku punya pengaruh yang cukup kuat untuk membujuk orang lain mengucilkan si korban.

Biasanya, anak yang mengalami jenis perundungan ini sering menyendiri, mengerjakan tugas kelompok seorang diri dan tidak pernah bermain bersama teman-teman di luar jam sekolah.

  1. Cyberbullying

Cyberbullying terjadi seiring meningkatnya pengguna internet dan media sosial. Bentuk cyberbullying adalah menyebarkan foto dan video yang merugikan satu pihak. Pelaku cyberbullying sulit untuk diidentifikasi sebab teknologi bisa menyembunyikan pengunggahnya.

  1. Bullying seksual

Dalam jenis perundungan ini, pelaku akan mengomentari, menggoda, berusaha mengintip, bahkan menyentuh korban secara seksual.

Dimulai dari menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi, mengambil foto korban diam-diam dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku, atau memaksa korban menonton atau melihat hal-hal yang berbau pornografi.

Dalam beberapa kasus, perundungan seksual termasuk dalam tindakan kriminal yaitu pelecehan atau kekerasan seksual, yang memungkinkan pelaku ditindak secara hukum.

Kebanyakan korban dari jenis perundungan seksual adalah anak perempuan, meskipun tak menutup kemungkinan anak laki-laki juga mengalami jenis perundungan ini.

  1. Bullying antar saudara

Jenis bullying lainnya yang bisa terjadi pada remaja adalah perundungan dari saudara terdekat.

Hal ini bisa terjadi ketika ada salah satu pihak yang merasa bahwa ia diperlakukan kurang baik dibandingkan dengan adiknya.

Remaja yang pernah dirundung pada masa kecilnya dilaporkan cenderung lebih rentan mengalami masalah mental sewaktu dewasa. Inilah bahaya bullying di rumah yang perlu lebih diwaspadai setiap orangtua.

(dimas)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini