Klaten (sigijateng.id) – FH (8) seorang siswa madrasah ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Wonosari, Klaten, meninggal dunia diduga setelah tersengat aliran listrik pengusir hama tikus.
Kades Ngreden, Kecamatan Wonosari, Sunarto menyatakan kejadian korban tersetrum terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Korban bersama beberapa teman bermain dan tersengat listrik.
“Sore dipasang jam 20.00 WIB kena. Kejadian di sebelah selatan desa,” ungkap Sunarto kepada wartawan, Kamis (7/12/2023) siang.
Dijelaskan Sunarto, setelah kejadian korban ditolong warga yang lewat lokasi. Korban dibawa ke dokter terdekat. “Ke dokter sini (desa) diperiksa tetapi sudah meninggal. Tapi keluarga tidak puas dan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu,” kata Sunarto.
Menurut Sunarto, listrik tersebut disalurkan petani ke sawah untuk mengusir tikus. Padahal pemerintah desa sudah tidak kurang memberikan arahan risikonya.
“Untuk antisipasi hama tikus inisiatif petani menggunakan setrum. Padahal arahan pemerintah desa sudah tidak kurang, risikonya ini itu,” imbuh Sunarto.
Paman korban, Sarjono menyatakan keponakannya saat kejadian sedang main bersama empat temannya. Kemudian diperiksa dokter terdekat dan dibawa ke RS. “Ya sempat dibawa ke RS,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Yulianus Dica Ariseno Adi saat dimintai konfirmasi terkait persitiwa tersebut menyatakan baru akan mengecek laporan. “Sebentar saya cek,” ungkap Dica melalui pesan singkat kepada wartawan.
Diketahui, korban warga Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten itu dimakamkan pada Kamis (7/12) siang ini sekitar pukul 12.30 WIB. Nampak para pelayat sudah berdatangan ke rumah duka. Ratusan pelayat memenuhi jalan di depan rumah duka yang mengarah ke makam.
Puluhan siswa MI teman korban ikut berjajar di tepi jalan depan rumah menuju makam. Jarak rumah korban dengan makam hanya dipisahkan kebun kosong sekitar 25 meter. (Red)
